Kopi Subang Tembus Pasar Tiongkok: Wujud Nyata Sinergi Pemerintah dan bank bjb

Selasa 29 Jul 2025, 10:05 WIB
Kopi dari Subang yang diekspor ke Tiongkok milik petani yang disimpan pada gudang milik KPGLB hasil binaan pemerintah daerah dan bank bjb. (Sumber: Dok. bank bjb)

Kopi dari Subang yang diekspor ke Tiongkok milik petani yang disimpan pada gudang milik KPGLB hasil binaan pemerintah daerah dan bank bjb. (Sumber: Dok. bank bjb)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG), sebagai bagian dari upaya besar memperkuat daya saing komoditas lokal di pasar internasional.

Kegiatan pelepasan ekspor yang berlangsung di kantor Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB) di Kabupaten Subang ini menjadi momentum strategis sinergi multipihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, hingga koperasi petani. Ekspor tiga kontainer kopi senilai Rp4,3 miliar ini menjadi salah satu pencapaian konkret dalam mewujudkan tiga prioritas Kementerian Perdagangan, yaitu penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kapasitas UMKM untuk bisa ekspor.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, memimpin langsung seremoni pelepasan ekspor. Turut hadir dalam kegiatan Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, Direktur Utama bank bjb Terpilih Yusuf Saadudin, Kepala BAPPEBTI Tirta Karma Senjaya, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Nining Yuliastiani, Direktur PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Budi Susanto, serta Ketua Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf.

Baca Juga: Ratu Kecantikan Malaysia Diduga Alami Pelecehan Seksual oleh Oknum Pendeta saat Ritual di Kuil

Pelepasan ekspor ini juga menjadi simbol keberhasilan integrasi antara sistem keuangan, regulasi, dan ekosistem pelaku usaha mikro dalam menciptakan daya saing global. Wakil Menteri Perdagangan menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada bank bjb.

"bank bjb telah menjadi penyalur terbesar di Indonesia untuk Skema Subsidi Resi Gudang dan terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya para petani," ujar Wamendag.

bank bjb menegaskan kembali perannya sebagai lembaga keuangan yang tidak hanya hadir dalam aspek pembiayaan, tetapi juga pendampingan komprehensif bagi petani dan pelaku usaha komoditas lokal seperti kopi. Melalui dukungan pembiayaan SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang), bank bjb menjadi penyalur terbesar secara nasional, membuktikan konsistensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis pertanian.

Baca Juga: Hasil Pengumuman Jalur Mandiri UNS 2025 Gelombang 2, Cek Sekarang

Hingga Juni 2025, bank bjb telah menyalurkan kredit SSRG sebesar Rp205,8 miliar kepada 1.771 petani di Jawa Barat. Khusus untuk petani kopi, tercatat Rp9,3 miliar telah dikucurkan kepada 25 petani kopi. Dukungan bank bjb juga mencakup pendampingan teknis dan pelatihan berkelanjutan agar petani mampu menjaga kualitas produksi dan memenuhi standar ekspor, terutama dalam menghadapi dinamika pasar global.

Langkah bank bjb ini sejalan dengan misi besar memperkuat ketahanan pangan dan komoditas unggulan lokal yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani dan pembangunan ekonomi desa. Komoditas kopi dipilih karena memiliki potensi besar, baik dari sisi nilai ekonomi maupun preferensi pasar global yang terus meningkat terhadap kopi berkualitas tinggi dari Indonesia, khususnya Jawa Barat.

Kopi dari Subang yang diekspor ke Tiongkok milik petani yang disimpan pada gudang milik KPGLB dan memanfaatkan sistem resi gudang sebagai alat penjamin. Dengan pemanfaatan SRG, petani dapat menyimpan hasil panen sambil menunggu harga pembeli dengan harga optimal, tanpa harus menjual dengan harga rendah di awal panen. Di sinilah peran pembiayaan bank bjb menjadi vital.


Berita Terkait


News Update