Bahkan analis profesional pun memiliki spesialisasi masing-masing, ada yang fokus di perbankan, tambang, atau consumer goods.
“Kalau kamu ngerti properti, ya fokus di properti. Kalau kamu paham emas, ya main di emas. Jangan cuma ikut tren,” kata Co-Founder Ternak Uang itu.
Prinsip ini juga berlaku untuk instrumen modern seperti kripto, saham teknologi, atau venture capital. Jika tidak memahami risikonya, sebaiknya hindari.
3. Pikir Jangka Panjang
Prinsip terakhir yang ditekankan Timothy adalah memiliki pola pikir jangka panjang.
Menurutnya, banyak orang gagal berinvestasi karena menganggap investasi seperti sprint, bukan maraton.
“Compounding atau bunga majemuk itu bekerja dalam jangka panjang. Warren Buffet aja butuh puluhan tahun buat sampai ke level sekarang,” terangnya.
Timothy mengaku, perjalanannya juga tidak instan. Ia memulai dari hal kecil, seperti berjualan produk sederhana untuk mengumpulkan modal, sebelum akhirnya masuk ke pasar saham.
“Enggak ada yang instan. Semuanya proses,” tambah Pemegang Saham Termuda Holywings Group itu.
Ia menekankan, agar investor tidak merusak proses compounding hanya karena ingin pamer atau membeli barang mewah.
“Kalau kamu tahan 10-20 tahun, hasilnya akan luar biasa. Tapi kalau setiap dapat untung langsung keluar, compounding-nya enggak jalan,” ujarnya.
Demikian informasi mengenai beberapa prinsip dasar investasi yang harus tertanam menurut Timothy Ronald agar tidak gagal seperti banyak investor lainnya.