KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Maraknya kasus penjambretan di kawasan ring satu atau sekitar Istana Negara menunjukkan kecerdasan pelaku dalam memanfaatkan asumsi keamanan yang keliru.
Demikian disampaikan kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, saat ditanya soal maraknya aksi penjambretan di Jakarta.
Asumsi bahwa ring satu aman, kata Adrianus, membuat masyarakat lengah terhadap potensi kejahatan.
"Penjambret cerdas, mereka melawan anggapan bahwa ring satu itu aman," ujar Adrianus kepada Pos Kota, Kamis, 17 Juli 2025.
Baca Juga: Ironi, Kawasan Ring 1 di Jakarta Marak Penjambretan
"Karena asumsi ini kuat, orang jadi kurang waspada, dan faktanya pengamanan di sana tidak terlalu ketat, sehingga bisa diterobos," ujarnya.
Kemudian terkait dengan mayoritas korban penjambretan adalah kaum hawa, kata Adrianus, karena lebih rentan dibanding pria.
Di samping itu, kenyataannya pengamanan di kawasan Istana Negara belum setara dengan status ring satu.
Karena itu, kata dia, perlunya menghilangkan paradoks keamanan tersebut.
"Kalau ring satu, pengamanannya harus setara ring satu. Jangan biarkan celah yang bisa dimanfaatkan pelaku,” kata Andrianus.