“..kita memiliki keunggulan mutlak yang tidak dimiliki negara lain. Melalui keunggulan mutlak ini Indonesia memiliki posisi tawar yang cukup tinggi dalam perdagangan dunia..”, kata Harmoko.
Babak baru perang dagang dunia bakal dimulai, menyusul tarif impor sebesar 32 persen yang dikenakan AS kepada 14 negara, termasuk Indonesia.
Kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump, di satu sisi akan berdampak kepada industri garmen, tekstil dan alas kaki di dalam negeri yang selama ini banyak diserap oleh pasar AS,
Di sisi lain, kebijakan tarif impor ini, memaksa negeri kita segera mencari solusi, setidaknya bermitra dengan negara lain, sebagai pasar ekspor pengganti AS.
Baca Juga: Kopi Pagi: Koperasi untuk Kita
Jika tidak, dampak buruk bisa terjadi, di antaranya ancaman PHK di sektor industri padat karya yang belakangan ini sudah cukup tertekan.
Data Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan sepanjang tahun 2024 jumlah pekerja yang mengalami PHK sebanyak 77.965 orang. Meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, 2023, yang tercatat 64.855 orang.
Di awal tahun ini, hingga per 20 Mei 2025, jumlah PHK sudah mencapai 26.455 orang.
Ini peru lebih diantisipasi, mengingat lonjakan angka PHK pertanda tekanan di dunia usaha belum sepenuhnya mereda, di tengah tantangan perlambatan ekonomi global dan permintaan domestik yang masih lemah.
Ditambah lagi, yang terbaru kebijakan tarif Trump yang memicu babak baru perang dagang dunia.
Namun, kami meyakini pemerintah sejak awal sudah memitigasi dampak buruk yang terjadi melalui sejumlah solusi, kreasi dan inovasi baik dalam jangka pendek menyongsong mulai berlakunya tarif impor AS, 1 Agustus 2025.