Sejarah Palmerah Jakarta Barat, Dari Patok Merah Hingga Menjadi Simpul Transportasi Penting

Sabtu 05 Jul 2025, 20:20 WIB
Kawasan Palmerah Jakarta Barat siang hari. (Sumber: stekom.ac.id)

Kawasan Palmerah Jakarta Barat siang hari. (Sumber: stekom.ac.id)

Saat ini Stasiun Palmerah melayani KRL Commuter Line rute Tanah Abang-Rangkasbitung, menjadi simpul penting bagi mobilitas warga.

Sejak tahun 2018, Stasiun Palmerah juga resmi menghapus penjualan tiket single trip untuk mendukung penggunaan kartu multi-trip dan kartu elektronik bank. Kebijakan ini diterapkan demi meningkatkan efisiensi dan mengurangi antrean penumpang.

Jalur dan Infrastruktur di Sekitar Palmerah

Melanjutkan perjalanan, kami melintasi Jalan Palmerah Barat, sebuah jalur yang selalu ramai oleh lalu lintas kendaraan, para pedagang, serta warga yang beraktivitas. Jalan ini menjadi akses utama yang menghubungkan kawasan Tanah Abang, Slipi, Kebon Jeruk, hingga Kebayoran Lama.

Di bawah flyover Slipi, terlihat rel kereta api yang sudah menjadi bagian dari sejarah panjang transportasi Jakarta sejak akhir abad ke-19. Rel ini awalnya hanya memiliki satu jalur, namun kemudian diperluas menjadi empat jalur untuk mendukung semakin tingginya volume penumpang.

Seiring berjalannya waktu, Palmerah berkembang dari sekadar kawasan perlintasan menjadi pusat aktivitas perdagangan, hunian, hingga pendidikan.

Baca Juga: Muhammad Gian Gandana Sukma Anak Siapa? Sekdes Viral Usai Korupsi Dana Desa untuk Beli Diamond Mobile Legends

Pasar Tradisional Hingga Ikon Modern

Selain menjadi simpul transportasi, Palmerah juga dikenal dengan keberadaan pasar tradisional yang telah ada sejak lama. Pasar ini menyediakan aneka kebutuhan harian, mulai dari sayuran segar, buah-buahan, daging, hingga produk kebutuhan rumah tangga.

Di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional di Palmerah tetap menjadi pilihan banyak warga karena harga yang lebih terjangkau dan suasana yang lebih akrab.

Kawasan Palmerah juga menjadi titik penting bagi para komuter yang bekerja di pusat kota. Akses yang mudah menuju tol dalam kota, serta dekat dengan kawasan bisnis Senayan dan Slipi, menjadikan Palmerah sebagai lokasi strategis untuk hunian maupun usaha.

Keunikan Palmerah terletak pada kemampuannya memadukan sejarah panjang dengan dinamika kota modern.

Di satu sisi, terdapat gedung-gedung perkantoran modern dan jaringan transportasi yang terintegrasi. Di sisi lain, masih berdiri pasar tradisional dan jalur kereta api peninggalan Belanda yang terus melayani masyarakat hingga kini.

Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa perkembangan kota tidak lepas dari jejak sejarah masa lalu. Palmerah adalah bukti nyata bagaimana peninggalan kolonial tetap memiliki fungsi vital, bahkan setelah lebih dari satu abad berlalu.


Berita Terkait


News Update