Obrolan Warteg: Merawat Warisan Pejabat Terdahulu

Sabtu 05 Jul 2025, 06:30 WIB
Tiga pria terlibat obrolan santai di warteg sambil menyinggung isu titipan siswa yang berujung pencopotan jabatan. Salah satu dari mereka menambahkan sindiran, “Asal jangan salam tempel aja...” (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Tiga pria terlibat obrolan santai di warteg sambil menyinggung isu titipan siswa yang berujung pencopotan jabatan. Salah satu dari mereka menambahkan sindiran, “Asal jangan salam tempel aja...” (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Sering mencuat istilah, ganti pejabat ganti pula kebijakan. Tujuannya untuk menyampaikan kepada publik,ada hal baru bagi pejabat baru.

Apakah yang baru itu lebih baik dari yang lama, itu soal lain. Masyarakat yang menilai.

“Hal wajar sebagai pejabat baru tentu ingin memiliki hasil karya yang dapat dikenang sepanjang masa,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Niat itu patut diapresiasi karena hasil karyanya tentu ingin yang monumental, bermanfaat bagi masyarakat,” kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Akhirnya Dapat Pengurangan Hukuman

“Yang monumental seperti kawasan Gelora Senayan, Monas dan Istana Merdeka sebagai peninggalan Bung Karno,” kata mas Bro.

“Ya itu bukan hanya gedung, bangunan bersejarah, tetapi fasilitas di dalamnya bisa dinikmati hingga anak cucu kelak,” tambah Heri.

“Ini yang harus dirawat dan dikembangkan siapapun presiden penggantinya. Begitupun di daerah, peninggalan gubernur, bupati atau walikotanya,” kata mas Bro.

“Betul, jangan karena lawan politik, lantas warisan pejabat lama semuanya disikat. Tak hanya orang- orangnya, juga program kerjanya. Bahkan, terkesan dijauhkan dari aktivitas masyarakat,” kata Heri.

“Tak jarang kebijakan lama dihapus diganti dengan kebijakan baru agar semuanya kelihatan baru. Inilah era baru pejabat baru,” kata mas Bro.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Bansos Bukanlah Alat Politik


Berita Terkait


News Update