“Apakah yang baru itu lebih bagus dari yang lama?,” kata Yudi.
“Inilah persoalannya. Tak selamanya yang baru itu pasti lebih baik dari yang lama, boleh jadi ada yang lebih buruk,” kata Heri.
“Jika pejabat baru ingin menorehkan sejarah agar dapat dikenang sepanjang masa, maka hargai pula program yang ditorehkan pejabat lama yang juga ingin dikenang oleh masyarakat. Jangan egois,” kata mas Bro.
“Tapi tak semua pejabat baru bersikap demikian, tak sedikit yang ingin merawat warisan pejabat terdahulu, tak terkecuali Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo,” kata Heri.
Seperti diberitakan, Gubernur Pramono akan merawat Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun di era Gubernur Anies Baswedan. JIS ini dikembalikan fungsinya sebagaimana mestinya, dimanfaatkan sebagai etalase simbol utama.
Pramono juga akan mengembalikan Kalijodo sebagai ruang publik yang dibangun era Gubernur Ahok.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Tangis Bahagia Sang Bunda
Kalijodo akan dirawat dan diperbaiki agar tetap menjadi ruang publik yang positif, menjadi tempat sajadah. Jika tidak, menurut Pramono, akan kembali ke haram jadah.
“Ini kebijakan yang patut diapresiasi. Meneruskan hal positif menjadi terus positif, bukan merusaknya menjadi negatif di mata publik,” kata Heri.
“Jangan karena pejabat baru, warisan pejabat lama disingkirkan agar dilupakan orang. Padahal yang lama belum tentu buruk, yang baru tidak pasti baik,” kata mas Bro.
“Yang repot lagi, jika minta semua fasilitas lama diganti dengan yang baru. Mobil dinas baru, meja kursi baru, tempat tidur baru,” kata Yudi. (Joko Lestari)