POSKOTA.CO.ID - Ajakan untuk berhijrah masih mewarnai rangkaian peringatan 1 Muharram 1447 H yang sering disebut sebagai Tahun Baru Islam. Tentu ajakan hijrah untuk kebaikan, bukan keburukan.
Berhijrah dari hal yang baik menjadi lebih baik lagi.Yang kurang menjadi lebih, yang negatif menjadi positif. Ada kemajuan , bukan kemunduran dalam bersikap, bertutur kata serta berperilaku perbuatan.
“Itulah makna hijrah menurut saya. Lantas bagaimana dengan kalian?,” tanya bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Saya copas saja seperti pendapat kalian,”kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Kehidupan Direksi BUMN Jadi Sorotan
“Jika dari dulu suka copas, sekarang juga masih copas berarti nggak ada kemajuan dong. Itu namanya belum berhijrah,” kata Heri.
“Copas soal pendapat itu sebagai pertanda kita mendukung penuh pernyataan, tak satupun kata yang beda. Lain lagi kalau copas soal hasil karya,” kata Yudi.
“Yang pasti, sebagaimana peringatan tahun baru lainnya, hendaknya menjadi momentum untuk secara terus menerus mawas diri, introspeksi terhadap hal apa yang belum dilakukan , sudah dilakukan dan, apalagi yang harus dilakukan” urai mas Bro.
‘Prinsipnya hari ini harus lebih baik dari kemarin. Besok harus lebih baik dari hari ini begitu seterusnya. Tanpa harus melihat hari apa, bulan apa dan tahun berapa.,” kata Heri.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Mati Suri, Dibubarkan
“Setuju, sebut saja itu SOP (Standar Operasional Prosedur ) diri yang wajib dijalankan setiap hari, tanpa kecuali,” kata Yudi.