Sebelum disebut sebagai Pasar Kamis dan Pasar Jatinegara, pasar ini dikenal dengan nama Pasar Mester.
Nama ini berasal dari seorang guru agama Kristen bernama Cornelis Senen yang saat itu dipanggil dengan sebutan “Meester” yang berarti tuan guru.
5. Pasar Jumat
Pasar Jumat juga menjadi salah satu pasar yang telah berganti nama dan tidak lagi menggunakan nama hari untuk penyebutannya.
Terletak di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pasar ini pun kini berganti nama menjadi Pasar Lebak Bulus. Pasar ini sudah ada sejak zaman,an VOC dan hanya melakukan transaksi pada hari Jumat.
Kisaran tahun 1975, para pedagang di Pasar Jumat kerap berjualan dengan membawa dagangannya menggunakan pikulan dan menggelar dagangannya beralaskan kain.
6. Pasar Sabtu
Pasar Sabtu di era sekarang ini telah menjadi pusat grosir terbesar di Indonesia yang dikenal dengan nama Tanah Abang. Sama seperti pasar lainnya, pasar ini juga hanya beroperasi setiap hari Sabtu.
Orang Belanda menyebut pasar ini dengan nama 'De Nabang', namun orang Batavia menyebutnya dengan Tanah Abang.
Pasar ini semakin berkembang di bawah pemerintahan Pemprov DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya sejak tahun 1973.
7. Pasar Minggu
Pasar Minggu menjadi pasar yang sejak dulu hingga sekarang terdapat terminal bus dalam kota di dalamnya.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Psar Minggu resmi dijadikan sentra buah-buahan.
Akan tetapi, pada masa sekarang ini, ada banyak komoditi yang dijual di Pasar Minggu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.