POSKOTA.CO.ID - Pasar Tanah Abang yang terletak di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat, ternyata menyimpan begitu banyak sejarah sejak zaman kolonial.
Bukan hanya sekedar pusat grosir, Pasar Tanah Abang nyatanya adalah objek sejarah di Indonesia yang menjadi saksi pertempuran antara pasukan pribumi dengan para penjajah Belanda.
Oleh karena itu, sejarah berdirinya Pasar Tanah Abang menjadi hal penting yang perlu diketahui masyarakat, terutama warga Jakarta.
Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Jakarta: Dari Sunda Kelapa hingga Kota Metropolitan
Sejarah Berdirinya Pasar Tanah Abang
Berdasarkan jurnal Tanah Abang Sebagai Cagar Budaya yang ditulis Muhammad Akmal Ashari, mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro, yang mengutip buku '250 Tahun Pasar Tanah Abang', Pasar Tanah Abang disebut sebagai salah satu objek sejarah penting di Indonesia.
Nama Tanah Abang diprediksi susah muncul sejak abad ke-17 sehingga tak sedikit orang yang menduga bahwa nama itu diberikan oleh tentara Mataram yang menyerang VPC pada 1628 silam.
Tentara Mataram kemudian diketahui menggunakan Tanah Abang sebagi pangkalan perang karena saat itu konturnya masih berbukit dengan genangan rawa yang mengalir ke Kali Krukut.
Karena tanah di kawasan tersebut berwarna merah atau "Abang" dalam bahasa Jawa, maka akhirnya disimpulkan lah hal tersebut sebagai asal muasal pemberian nama Tanah Abang.
Sementara itu, dalam jurnal Sejarah Pasar Tanah Abang Sebagai Pusat Grosir Terbesar di Indonesia yang ditulis Laras Tri Syukriyah, mahasiswa Fakultas Keguruan Uhamka, pasar Tanah Abang diperkirakan berdiri pada Agustus 1735.
Mulanya, Phoa Bengam menyewa lahan di kawasan Tanah Abang pada 1628 dan mengubahnya menjadi kawasan pabrik berbahan tebu, bertenagakan kerbau.