Konflik bermula dari ketegangan etnis yang sudah lama terjadi antara kelompok mayoritas Hutu dan minoritas Tutsi. Ketegangan memuncak setelah pesawat Presiden Juvénal Habyarimana ditembak jatuh pada 6 April 1994.
Peristiwa ini memicu genosida brutal yang berlangsung selama tiga bulan.
RPF, yang saat itu merupakan pasukan pemberontak yang sebagian besar terdiri dari pengungsi Tutsi, di bawah pimpinan Paul Kagame, memulai serangan militer untuk menghentikan pembunuhan dan merebut kembali kontrol negara.
Baca Juga: Hari Asteroid Sedunia Diperingati Tiap 30 Juni, Berikut Sejarahnya
Puncaknya terjadi pada 4 Juli 1994 ketika RPF berhasil memasuki dan menguasai Kigali, menandai berakhirnya kekuasaan rezim genosidal dan menjadi awal baru bagi Rwanda.
Sejak saat itu, 4 Juli dijadikan hari libur nasional untuk mengenang perjuangan rakyat Rwanda menuju perdamaian, persatuan, dan pembangunan.
Hari ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan "Kwibuka" atau masa refleksi dan penghormatan terhadap para korban genosida.
Demikian informasi mengenai Hari Pembebasan Rwanda.