Perbaikan Trotoar di Lembang KBB Ganggu Drainase, Tiap Hujan Pasti Banjir

Rabu 02 Jul 2025, 18:00 WIB
Perbaikan trotoar di kawasan Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 2 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

Perbaikan trotoar di kawasan Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 2 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Perbaikan trotoar di sejumlah wilayah Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tidak disertai perbaikan saluran. Akibatnya banjir kerap terjadi, terutama di sekitar Pasar Panorama Lembang.

Proyek perbaikan trotoar tersebut pun disoroti Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail. Menurut Jeje, seharusnya, selain trotoar, saluran drainase pun harus turut diperbaiki.

Jeje mengatakan, selama ini yang jadi penyebab utama terjadinya banjir di kawasan Lembang, khususnya saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, salah satunya akibat saluran drainase yang terhambat.

"Tapi karena proyek ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maka, Pemkab Bandung Barat harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Pemprov,” ujar Jeje.

Baca Juga: Polres Cimahi Tangani Kasus Dugaan Penipuan Konsumen Perumahan Pramestha Lembang

Jeje menjelaskan, saat ini pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Permukiman Kabupaten Bandung Barat, tengah melakukan kajian teknis terkait saluran tersebut.

"Koordinasi lintas instansi dibutuhkan untuk memastikan perbaikan drainase dapat dilakukan secara menyeluruh tanpa mengganggu infrastruktur yang ada di atasnya," kayanya.

Proyek perbaikan trotoar tersebut diketahui, merupakan kelanjutan dari pembangunan tahun sebelumnya, dengan total anggaran senilai Rp3,7 miliar. Proyek tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 180 hari kalender. Namun di lapangan, pengerjaannya tidak berjalan mulus.

Terkait perbaikan trotoar di Lembang, Jeje juga menyampaikan, pihaknya telah menyurati Pemprov Jabar untuk mengusulkan revisi perencanaan proyek sehingga, perbaikan saluran air bisa masuk dalam anggaran.

"Selain itu, kami minta agar pelaksana proyek memperhatikan kondisi eksisting di lapangan agar tidak menimbulkan dampak lingkungan di kemudian hari," ungkapnya.

Ia berharap hasil kajian yang dilakukan oleh dinas terkait segera rampung. Dengan begitu akan ada kejelasan mengenai langkah teknis berikutnya.

Dalam hal ini, lanjut Jeje, kolaborasi dengan Pemprov Jabar sangat penting lantaran banyak titik drainase di Lembang yang melintasi jalan provinsi maupun aset milik pemerintah provinsi.

Baca Juga: Rumah Terdampak Longsor di Lembang Mulai Diperbaiki Swadaya

“Jadi, jangan sampai proyek selesai tapi banjir tetap terjadi. Itu artinya kita tidak menyelesaikan masalah,” tuturnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Lembang tercatat sudah dua kali menghentikan sementara proyek tersebut karena saluran drainase yang berada di bawah trotoar tidak disentuh sama sekali dalam rencana pembangunan.

Kepala Desa Lembang Dikdik Sodikin, mengaku, dalam proses perbaikan drainase di Lembang, hingga saat ini warga banyak yang mengeluhkan progres perbaikannya.

"Warga mengeluhkan selalu ada genangan air setelah hujan, meskipun sebagian trotoar telah selesai diperbaiki," kata Dikdik.

Adanya proyek perbaikan drainase ini, pihaknya tidak ingin hanya mempercantik trotoar tapi mengabaikan akar masalahnya, yaitu aliran air yang tersumbat.

"Tentu harapannya perbaikan infrastruktur seharusnya dilakukan secara holistik dan tidak parsial agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.


Berita Terkait


News Update