Selain itu, guru juga dapat mengupayakan program remedial atau tugas tambahan yang dilakukan sebelum akhir masa penilaian. Dengan begitu, peningkatan nilai bisa menjadi hasil dari usaha siswa, bukan kompromi etika pendidik.
Peran Modul PPG dalam Membangun Profesionalisme Guru
Studi kasus Ibu Dini hanyalah satu dari banyak skenario dalam Modul 3 PPG yang dirancang untuk menguji kepekaan moral guru dalam praktik nyata. Modul ini menekankan pada:
- Filosofi pendidikan yang membentuk karakter dan jati diri pendidik.
- Pendidikan nilai yang berakar pada kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan.
- Refleksi etis terhadap tindakan guru dalam konteks sosial dan institusional.
Dengan pendekatan ini, calon guru tidak hanya dilatih secara kognitif, tapi juga afektif dan moral.
Menolak Hadiah: Tidak Sama dengan Menolak Sopan Santun
Menerima oleh-oleh dari orang tua siswa dalam konteks permintaan nilai bisa dianggap sebagai bentuk gratifikasi. Meskipun ada norma budaya yang mengaitkan hadiah dengan sopan santun, dalam konteks profesional, sikap tegas sangat dibutuhkan.
Guru dapat tetap bersikap ramah dan berterima kasih, namun dengan sopan menolak hadiah yang bisa menimbulkan konflik kepentingan.
Cara ini menunjukkan kepada orang tua bahwa etika profesional bukanlah bentuk ketidaksopanan, melainkan perlindungan terhadap keadilan bagi semua anak.
Baca Juga: Gaji Guru Lulusan PPG 2025 Mulai dari Rp2 Juta per Bulan, Ini Rincian Besarannya per Golongan
Dampak Positif Sikap Tegas Guru
Dengan menolak permintaan menaikkan nilai secara tidak sah, guru:
- Menjadi teladan nyata dalam hal kejujuran.
- Menjaga kepercayaan siswa dan masyarakat terhadap sistem pendidikan.
- Memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya usaha daripada jalan pintas.
- Meningkatkan kredibilitas sekolah sebagai institusi pendidikan yang adil dan transparan.
Dalam dunia pendidikan yang ideal, setiap keputusan guru harus berakar pada nilai-nilai integritas dan keadilan. Studi kasus Ibu Dini menjadi pengingat bahwa godaan untuk menyimpang dari nilai profesionalisme akan selalu ada, namun sikap tegas dan konsisten terhadap prinsip etis adalah bentuk pengabdian terbaik seorang guru.
Melalui pelatihan seperti PPG 2025, diharapkan para pendidik di Indonesia semakin peka dan terlatih dalam menghadapi dilema yang serupa, serta mampu menjadi penjaga nilai moral di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks.