POSKOTA.CO.ID – Kekhawatiran terhadap apa yang dipikirkan orang lain bisa menjadi beban yang sangat melelahkan.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara menghentikan kekhawatiran itu? Menurut advokat kesehatan mental Gayathri Arvind, untuk berhenti peduli secara berlebihan terhadap penilaian orang lain, kita harus terlebih dahulu memahami alasan di balik kekhawatiran itu sendiri.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui tips selengkapnya.
Baca Juga: Tips Bayar Iuran BPJS Kesehatan Via m-banking BCA
Apa Itu Kekhawatiran?
Kekhawatiran, kata Gayathri Arvind, adalah bentuk kecemasan terhadap kemungkinan ancaman atau kegagalan di masa depan. Misalnya, ketika kita merasa takut ditolak atau gagal dalam suatu hal, itulah yang disebut dengan kekhawatiran.
"Percaya atau tidak, pada awalnya kekhawatiran bisa terasa menyenangkan," ujar Gayathri Arvind, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Abhasa - Mental Health.
Otak manusia memang dirancang untuk bertahan hidup, dan salah satu mekanismenya adalah dengan terus memutar ulang kemungkinan skenario dalam kepala. Ini disebut rumination, atau perenungan berulang.
Ketika kita larut dalam rumination, otak akan melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin yang menimbulkan sensasi gairah atau kegembiraan tertentu.
Baca Juga: Fenomena Kecanduan Pinjol, Apakah Benar Adalah Gangguan Kesehatan Mental?
Sayangnya, hal ini menciptakan siklus yang membuat kita terus-menerus khawatir, dan sangat sulit untuk berhenti.
Arvind memberikan ilustrasi sederhana namun tajam. Bayangkan Anda adalah seseorang dengan berat badan sedikit berlebih.