Nurpana menjelaskan bahwa lonjakan pendaki saat libur panjang sering menyebabkan kepadatan di titik camping. Namun demikian, tindakan mendominasi area oleh kelompok tertentu tanpa koordinasi adalah pelanggaran terhadap semangat pendakian bersama.
BTNGMb berencana memperbaiki sistem kuota dan pengawasan guna mencegah konflik antarpendaki di masa mendatang. Selain itu, akan dilakukan pemantauan khusus terhadap kelompok yang melanggar etika bersama dalam pendakian.
Siapa Pemilik Tiga Dewa Adventure?
Tiga Dewa Adventure merupakan komunitas open trip yang berbasis di Semarang. Didirikan pada tahun 2008, komunitas ini dikenal dengan slogan “You’ll Never Hike Alone” dan telah menyelenggarakan banyak pendakian ke berbagai gunung seperti Merbabu, Semeru, dan Raung.
Pemilik dan pendiri komunitas ini adalah Muhammad Rifqi Maulana, lulusan Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Ia cukup aktif di media sosial, dengan akun Instagram @rifkymaulanaaaa dan TikTok @rifkymaulanaaaa. Tiga Dewa Adventure juga mengelola akun resmi @tigadewaadventureindonesia untuk promosi dan dokumentasi kegiatan.
Meski memiliki reputasi baik sebelumnya, keterlibatan komunitas ini dalam isu booking lahan camp membuatnya menjadi sorotan negatif. Netizen menuntut klarifikasi dari pihak manajemen, yang hingga kini belum merespons secara terbuka.
Etika Pendakian dan Tanggapan Fiersa BesariFiersa Besari, musisi sekaligus pendaki yang disegani di komunitas pejalan alam, turut angkat bicara mengenai fenomena booking lahan camp. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Poskota.co.id, Fiersa menyatakan bahwa wajar jika tenda dibangun lebih awal oleh kru open trip, namun harus proporsional.
"Tidak masalah jika beberapa tenda didirikan dulu, tapi jika sampai menguasai area besar dan mengusir pendaki lain, itu jelas melanggar etika," tegas Fiersa.
Ia menekankan pentingnya solidaritas dan keselamatan di gunung. Keberadaan area camping harus dimaknai sebagai ruang bersama, bukan milik kelompok tertentu. Fiersa menyarankan agar penyelenggara open trip merancang pedoman etik dan melakukan koordinasi antarkelompok.
"Langkah konkret perlu diambil. Mungkin dengan membuat pernyataan sikap komunitas open trip dan kode etik bersama," tambahnya.
Baca Juga: Bukan Hazelle Joewono, Siapa Sebenarnya Pemilik Porsche Cayman yang Tabrak Rush di Tol Sidoarjo?
Panduan Menghindari Konflik di Gunung
Agar kejadian serupa tidak berulang, berikut panduan singkat bagi pendaki:
- Datang lebih awal: Usahakan tiba di lokasi camp sebelum sore untuk mendapatkan tempat.
- Hindari dominasi area: Jangan mendirikan tenda secara berlebihan sehingga menghalangi pendaki lain.
- Komunikasi terbuka: Jika area terlihat padat, ajak bicara pendaki lain secara sopan dan terbuka.
- Hormati aturan taman nasional: Ikuti arahan petugas lapangan dan peraturan resmi.
- Laporkan penyalahgunaan: Jika terjadi insiden pengusiran atau dominasi lahan, segera laporkan kepada petugas taman nasional.
Fenomena booking lahan camp menjadi refleksi penting bagi dunia pendakian Indonesia. Di tengah popularitas aktivitas alam bebas, penting untuk menegakkan prinsip kesetaraan, kebersamaan, dan etika.