Obrolan Warteg: Jungkir Balik demi Anak

Rabu 23 Jul 2025, 06:48 WIB
Dua pria berbincang santai di warteg sambil menyeruput kopi, membahas perjuangan orangtua demi anak. Di latar belakang, seorang lainnya berdiri sambil memegang minuman. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Dua pria berbincang santai di warteg sambil menyeruput kopi, membahas perjuangan orangtua demi anak. Di latar belakang, seorang lainnya berdiri sambil memegang minuman. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Soal anak adalah segalanya. Itulah yang sering kita dengar dari para orangtua.

Jungkir balik demi anak itu pun dilakukan oleh orangtua pada masa dulu, kini dan nanti, agar anak - anaknya kelak hidup lebih baik, bahagia dan sejahtera lahir batin. Lebih baik dari dirinya saat sekarang.

"Ibarat kata, kaki buat kepala, kepala buat kaki demi keperluan anak,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Hingga makanan pun, yang bergizi seperti sebutir telur semuanya buat anak, dirinya cukup lauk kerupuk,” kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Membangun dari Bawah

“Ketika anaknya bertanya, mengapa ibunya makan nggak pakai telur, sang ibu menjawab, ibu nggak suka telur. Padahal itu jawaban untuk menyenangkan hati sang anak, di tengah kesulitan ekonomi keluarga yang tidak mampu membeli banyak telur,” kata Heri.

“Tumben kalian bicara soal anak, biasanya ngobrolin soal politik rakyat” tanya mas Bro.

“Ingat, hari ini 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Kita jadikan momentum sejauh mana sudah menjalankan kewajiban menyiapkan anak masa depan,’ kata Heri.

“Nggak ada orang tua berkehendak anaknya lebih buruk dari kita. Setiap helaan nafas kita senantiasa berdoa agar anaknya besok sukses dalam karir,” kata mas Bro.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Ingin Hadirkan Kembali PMP

“Kalau doa nggak usah dibilang. Tak sedikit orangtua yang mendoakan anaknya besok jadi presiden, menteri, pejabat negara, gubernur, bupati atau wali kota,” kata mas Bro.


Berita Terkait


News Update