POSKOTA.CO.ID - Nama Cho Yong Gi, mahasiswa Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya dalam aksi demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025.
Kehadirannya dalam aksi tersebut bukan sebagai peserta yang melakukan orasi atau tindakan provokatif, melainkan sebagai bagian dari tim medis independen yang bertugas memberikan pertolongan pertama kepada demonstran yang membutuhkan.
Meski telah mengenakan atribut lengkap, seperti lambang Palang Merah, bendera medis, hingga membawa peralatan pertolongan pertama, tindakan represif dari aparat tidak terelakkan.
Cho mengalami penangkapan disertai kekerasan fisik, dan secara resmi dimasukkan dalam daftar 14 tersangka yang diumumkan oleh kepolisian usai demonstrasi berakhir.
Baca Juga: Cuma Jawab Survei Bisa Dapat Uang Gratis Rp300.000, Ini Dia Cara Dapat Saldo DANA Terbaru 2025
Penetapan Tersangka dan Kronologi Singkat
Dalam siaran pers yang dirilis oleh Polda Metro Jaya pada tanggal 3 Juni 2025, disebutkan bahwa terdapat 14 orang yang teridentifikasi sebagai provokator dan pelanggar hukum dalam aksi Hari Buruh. Tanpa penjelasan rinci, Cho Yong Gi termasuk dalam daftar tersebut. Padahal, dari berbagai dokumentasi media sosial dan kesaksian lapangan, Cho tampil dengan atribut medis lengkap dan tak terlihat melakukan provokasi.
Melalui akun Instagram-nya, @choyonggii, Cho sempat menyampaikan pernyataan singkat:
"Aku baik-baik saja dan sedang dalam proses pemeriksaan sebagai tersangka, aku harap keberanian ini menular."
Pesan singkat tersebut disambut hangat oleh warganet yang mengekspresikan solidaritas dan dukungan moral terhadapnya. Di Twitter dan Instagram, tagar seperti #SolidaritasUntukChoYongGi dan #TimMedisBukanTersangka sempat menjadi trending.
Respons Akademik dari Universitas Indonesia
Pihak kampus, khususnya Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UI, Ikhaputri Widiantini, menyatakan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang menimpa salah satu mahasiswanya.
Dalam wawancara video yang viral di media sosial, Ikhaputri menyampaikan: