Anak Korban Longsor Gunung Kuda Bertemu Dedi Mulyadi, Inilah Bantuan yang Mereka Terima

Senin 02 Jun 2025, 11:49 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi temui anak korban longsor di Cirebon dan berikan bantuan. (Sumber: YouTube/Dedi Mulyadi Channel)

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi temui anak korban longsor di Cirebon dan berikan bantuan. (Sumber: YouTube/Dedi Mulyadi Channel)

POSKOTA.CO.ID - Peristiwa longsor tragis yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada akhir Mei 2025 telah mengguncang hati masyarakat Indonesia.

Musibah ini tidak hanya menewaskan sedikitnya 19 orang, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi para keluarga korban, terutama anak-anak yang kehilangan orang tua mereka secara mendadak.

Salah satu korban yang menjadi sorotan adalah Iis, seorang pedagang asongan yang sehari-hari menggantungkan hidup di sekitar area tambang.

Ia meninggalkan empat orang anak yang kini harus melanjutkan hidup tanpa sosok ibu.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng! Ini Alasan Ormas GPK Tendang Mobil TNI di Magelang hingga Nyaris Bentrok

Kunjungan Langsung Dedi Mulyadi ke Rumah Duka

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun langsung ke pemukiman warga yang terdampak.

Dalam kunjungannya, Kang Dedi bertemu dengan keempat anak mendiang Iis.

Melalui unggahan video di akun Instagram @dedimulyadi71, pertemuan itu memperlihatkan interaksi hangat penuh perhatian antara pemimpin daerah dan anak-anak korban.

Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi menggali aktivitas sehari-hari almarhumah dan anak-anaknya.

Baca Juga: Benarkah Aceh Timur Akan Turun Salju pada 2026? Ini Penjelasan Pakar Iklim

Ia kemudian menyatakan komitmen untuk menjamin pendidikan keempat anak tersebut hingga jenjang perguruan tinggi secara penuh.

"Nanti sekolahnya saya tanggung sampai selesai," ungkap Dedi Mulyadi dalam unggahan yang menjadi viral di media sosial.

Jaminan Kehidupan dan Pemulihan Sosial

Tak hanya pendidikan, Kang Dedi juga menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menjamin kebutuhan hidup anak-anak tersebut hingga mereka mandiri secara ekonomi dan sosial.

Ia menegaskan bahwa pemulihan sosial merupakan hal yang bisa dilakukan dengan dukungan kolektif, meski kehilangan nyawa tetap merupakan kehilangan yang tak tergantikan.

Baca Juga: Berulah Lagi! Usai Dobrak Mobil TNI, Anggota Ormas GPK Sengaja Geber Motor di Depan Truk TNI

"Kehidupan keluarga yang ditinggalkan akan kita jamin sampai mereka bisa kembali normal. Kalau pemulihan sosial, saya pikir itu bukan masalah. Tapi nyawa tidak bisa diganti," tegas Dedi Mulyadi.

Langkah ini disambut positif masyarakat, sebagai bukti bahwa pemerintah hadir tidak hanya dalam bentuk bantuan materil, tetapi juga memberikan dukungan moral dan perhatian nyata bagi mereka yang terdampak bencana.

Penutupan Permanen Tambang Gunung Kuda

Sebagai langkah tegas terhadap maraknya tambang ilegal yang berisiko tinggi, Dedi Mulyadi mengeluarkan keputusan untuk menutup secara permanen seluruh aktivitas pertambangan di Gunung Kuda.

Ia menilai aktivitas pertambangan di kawasan tersebut telah mengabaikan keselamatan warga dan merusak keseimbangan lingkungan.

Terkait insiden longsor ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat berwenang.

Keduanya diduga mengabaikan peringatan dan larangan dari pihak ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) terkait risiko bahaya geologis di area tersebut.

Penegakan hukum ini diharapkan menjadi efek jera bagi pelaku pertambangan ilegal lainnya.


Berita Terkait


News Update