"Nanti sekolahnya saya tanggung sampai selesai," ungkap Dedi Mulyadi dalam unggahan yang menjadi viral di media sosial.
Jaminan Kehidupan dan Pemulihan Sosial
Tak hanya pendidikan, Kang Dedi juga menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menjamin kebutuhan hidup anak-anak tersebut hingga mereka mandiri secara ekonomi dan sosial.
Ia menegaskan bahwa pemulihan sosial merupakan hal yang bisa dilakukan dengan dukungan kolektif, meski kehilangan nyawa tetap merupakan kehilangan yang tak tergantikan.
Baca Juga: Berulah Lagi! Usai Dobrak Mobil TNI, Anggota Ormas GPK Sengaja Geber Motor di Depan Truk TNI
"Kehidupan keluarga yang ditinggalkan akan kita jamin sampai mereka bisa kembali normal. Kalau pemulihan sosial, saya pikir itu bukan masalah. Tapi nyawa tidak bisa diganti," tegas Dedi Mulyadi.
Langkah ini disambut positif masyarakat, sebagai bukti bahwa pemerintah hadir tidak hanya dalam bentuk bantuan materil, tetapi juga memberikan dukungan moral dan perhatian nyata bagi mereka yang terdampak bencana.
Penutupan Permanen Tambang Gunung Kuda
Sebagai langkah tegas terhadap maraknya tambang ilegal yang berisiko tinggi, Dedi Mulyadi mengeluarkan keputusan untuk menutup secara permanen seluruh aktivitas pertambangan di Gunung Kuda.
Ia menilai aktivitas pertambangan di kawasan tersebut telah mengabaikan keselamatan warga dan merusak keseimbangan lingkungan.
Terkait insiden longsor ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat berwenang.
Keduanya diduga mengabaikan peringatan dan larangan dari pihak ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) terkait risiko bahaya geologis di area tersebut.
Penegakan hukum ini diharapkan menjadi efek jera bagi pelaku pertambangan ilegal lainnya.