PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Anggaran pengadaan laptop di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, disorot aktivis Angkatan Muda Indonesia Raya (Amira) Pandeglang.
Amira menilai, anggaran pengadaan 40 unit laptop senilai Rp800 juta terlalu fantastis, sehingga perlu dipertanyakan dan dievaluasi program pengadaan laptop di Disdikpora tersebut.
"Itu laptop merek apa kira-kira ya, harga laptop bisa mencapai Rp20 juta per unit. Ini perlu dicurigai dan diawasi, khawatir terjadi Mark-Up anggaran," kata Ketua DPC Amira Pandeglang, Iik Rohikmat, Minggu, 1 Juni 2025.
Iik mengatakan, harga satuan laptop tersebut terlalu tinggi. Ia pun mempertanyakan transparansi dan urgensi pengadaan laptop tersebut.
Baca Juga: Jalan Rusak, Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu hingga Naik Perahu ke Puskesmas
"Selain harga yang terlalu tinggi, apa urgensinya Disdikpora melakukan pengadaan laptop untuk sekolah dasar. Apalagi sekarang ini lagi efisiensi anggaran," ujarnya.
Menurutnya, pengadaan 40 unit laptop sebesar Rp800 juta itu dirasanya ada ketidakwajaran. Untuk itu, program pengadaan laptop tersebut harus diawasi secara ketat supaya a uang negara tidak dihambur-hamburkan dna dikorupsi.
"Kami juga berharap, DPRD Pandeglang sebagai lembaga pengawas anggaran wajib memastikan tidak ada potensi penyimpangan dalam program pengadaan laptop itu," ucap dia.
Menurutnya lagi, harga pengadaan yang terlaku fantastis dan urgensi program yang belum jelas, menimbulkan kecurigaan dan patut dicurigai.
Baca Juga: Sempat Terbengkalai, RSUD Labuan Pandeglang Akhirnya Rampung Dibangun dan Diresmikan Gubernur Banten
"Urgensinya apa? Ini anggaran besar. Jangan sampai uang negara dijadikan ajang bacakan oknum tertentu dengan dalih pengadaan sarana laptop," katanya.