Pemerintah Luncurkan 6 Paket Stimulus Ekonomi Juni 2025, Ini Daftar Lengkapnya!

Minggu 25 Mei 2025, 12:45 WIB
6 stimulus ekonomi terbaru pemerintah untuk dongkrak konsumsi di kuartal II tahun 2025. (Sumber: Instagram/@Airlangga Hartarto)

6 stimulus ekonomi terbaru pemerintah untuk dongkrak konsumsi di kuartal II tahun 2025. (Sumber: Instagram/@Airlangga Hartarto)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah tengah mempersiapkan terobosan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Enam paket stimulus ekonomi akan segera diluncurkan pada awal Juni 2025, tepatnya tanggal 5 Juni mendatang.

Langkah ini diambil sebagai upaya strategis menjaga stabilitas konsumsi domestik di tengah tantangan ekonomi global yang masih bergejolak.

Peluncuran stimulus sengaja dijadwalkan bertepatan dengan masa liburan sekolah dan pencairan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pensiunan.

Momentum ini dinilai tepat untuk memaksimalkan dampak kebijakan, terutama dalam mendongkrak daya beli masyarakat. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 tetap stabil di kisaran 5 persen, didukung oleh berbagai insentif yang dirancang berbasis konsumsi.

Baca Juga: Diskon Tarif Listrik 50 Persen Kembali Diberlakukan, Khusus Pelanggan 1.300 VA, Ini Jadwalnya!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, paket stimulus ini merupakan respons atas tren penurunan konsumsi pasca-lebaran dan perlambatan ekonomi global.

Kebijakan ini difokuskan pada sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan pokok masyarakat, mulai dari transportasi hingga energi.

Stimulus Dijadwalkan Mulai 5 Juni 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi bahwa paket stimulus saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan akan diluncurkan tepat pada 5 Juni 2025.

Peluncuran sengaja dijadwalkan bertepatan dengan liburan sekolah serta pencairan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan.

“Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-2. Jadi momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program,” ujar Airlangga dalam rapat koordinasi di Jakarta, Jumat 23 Mei 2025, seperti dikutip dalam keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, pada 25 Mei 2025.

Fokus pada Daya Beli dan Konsumsi Domestik

Airlangga menegaskan, stimulus ini dirancang berbasis konsumsi domestik untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama setelah penurunan aktivitas belanja pasca-hari besar keagamaan.

“Ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi,” tambahnya.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 tetap stabil di kisaran 5 persen, didorong oleh kebijakan ini serta faktor musiman seperti libur panjang dan pencairan tunjangan.

Baca Juga: Siapa Sefas Group? Pemilik Baru Jaringan SPBU Shell di Indonesia, Simak Dampak Penjualan bagi Konsumen dan Pasar BBM

Rincian 6 Paket Stimulus

Berikut detail program yang akan dijalankan:

  1. Diskon Transportasi Publik

Potongan harga tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut berlaku selama Juni–Juli 2025, memanfaatkan masa libur sekolah.

  1. Diskon Tarif Tol

Pengguna jalan tol akan mendapat keringanan biaya sepanjang periode liburan, dengan target menjangkau 110 juta pengendara.

  1. Diskon Tarif Listrik

Rumah tangga berdaya di bawah 1.300 VA mendapat diskon 50 persen selama dua bulan, mencakup 79,3 juta pelanggan.

  1. Penambahan Bantuan Sosial

Alokasi kartu sembako dan bantuan pangan diperbesar untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Juni–Juli 2025.

  1. Bantuan Subsidi Upah (BSU)

Pekerja berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta dan guru honorer akan menerima bantuan tunai untuk menjaga daya beli kelompok rentan.

  1. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Perpanjangan potongan iuran JKK bagi sektor padat karya untuk mengurangi beban produksi dan mempertahankan lapangan kerja.

Baca Juga: Bareskrim Sebut Ijazah Jokowi Asli, Rocky Gerung: Persoalannya Bukan di Bendanya, tapi di Kepemilikan

Dampak dan Harapan Pemerintah

Kebijakan ini dinilai krusial untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi pasca-pandemi sekaligus mengantisipasi tekanan global.

Dengan stimulus berbasis konsumsi, pemerintah berharap dapat menstimulasi perputaran uang di sektor ritel, transportasi, dan UMKM.

“Kami optimis kebijakan ini akan memberikan dampak signifikan, terutama di tengah momen liburan yang biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi,” pungkas Airlangga.

Analis ekonomi memprediksi stimulus ini akan membantu menstabilkan inflasi dan mendorong belanja masyarakat, meski efektivitasnya masih perlu dipantau seiring dengan perkembangan pasar global.


Berita Terkait


News Update