POSKOTA.CO.ID - Di era digital yang serba cepat, pinjaman online (pinjol) kerap dijadikan solusi instan untuk masalah keuangan mendesak. Namun, di balik kemudahannya, banyak orang justru terperangkap dalam lingkaran utang yang sulit diputus.
Tekanan dari debt collector (DC) yang tak henti menghubungi, mengancam, dan mengintimidasi, membuat banyak peminjam merasa terjepit dan kehilangan harapan.
Tak sedikit yang akhirnya mengambil langkah gegabah, seperti meminjam lagi ke platform lain hanya untuk menutupi utang sebelumnya.
Alih-alih selesai, masalah justru semakin membesar, dan mental pun semakin tertekan. Padahal, ada cara lebih bijak untuk menghadapi situasi ini tanpa harus tenggelam dalam kepanikan.
Baca Juga: OJK Tindak Tegas Rupiah Cepat, Usai Laporan Dana Pinjol ‘Hantu’ Meresahkan Nasabah
Artikel ini hadir sebagai panduan bagi Anda yang sedang berjuang melawan tekanan DC pinjol. Simak langkah-langkah praktis untuk mengendalikan situasi, melindungi diri dari penipuan, dan perlahan membebaskan diri dari jeratan utang. Ingat, Anda tidak sendirian, badai ini pasti akan berlalu.
Kenyataan Pahit di Balik Chat dan Telepon DC
Banyak korban pinjol berpikir, dengan merespons baik setiap panggilan atau chat dari DC, mereka akan mendapat keringanan. Faktanya? Semakin aktif Anda menanggapi, semakin mereka tahu titik lemah Anda.
DC Palsu Marak: Tak semua penagih utang resmi. Banyak oknum berpura-popa membantu, tapi sebenarnya memanipulasi dengan modus biaya transport, pelunasan cepat, atau administrasi palsu.
Makin Tertekan: Respons berlebihan justru membuat Anda semakin stres dan kehilangan kendali.
Solusi:
- Stop Balas Setiap Chat! Cukup sekali respon dengan sopan: "Saya sedang berusaha menyelesaikan utang ini dan butuh waktu."
- Jangan Cerita Detail Pribadi! Informasi keluarga atau kondisi keuangan bisa jadi senjata untuk menekan Anda lebih keras.
Baca Juga: Selain Pinjol, Benarkah Bank Juga Gunakan Jasa Debt Collector untuk Tagih Kredit Macet?