Hingga kini, Telkom telah menanam lebih dari 140.000 pohon, yang terdiri dari 90.000 pohon darat dan 50.000 pohon mangrove.
Selain itu, Telkom juga melakukan transplantasi 900 koloni karang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, menggunakan metode rak laba-laba sebagai bentuk rehabilitasi ekosistem laut.
Di Hutan Lindung Desa Bissoloro, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sebanyak 3.450 bibit pohon telah ditanam.
Penanaman ini mencakup pohon nonproduktif seperti pinus dan mahoni, serta pohon MPTS (multi-purpose tree species) seperti durian Musang King, manggis, alpukat, jambu kristal, matoa, dan sukun.
Di wilayah pesisir Pulau Madura, tepatnya di Perairan Lembung Paseser, Kabupaten Bangkalan, Telkom juga melestarikan 192 bibit lamun bersama komunitas pemuda lokal.
Untuk menjamin transparansi dan efektivitas program konservasi, Telkom mengembangkan platform WebGIS Telkom Green Digital.
Platform ini memungkinkan pemantauan lokasi dan luasan kawasan konservasi secara real-time dan terbuka.
Seluruh kegiatan konservasi ini diperkuat dengan kolaborasi multipihak, melibatkan universitas, komunitas lokal, hingga lembaga pecinta alam.
Baca Juga: BigVision dari Telkom Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah Berbasis AI
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah kerja sama dengan Telkom University dalam melakukan pengukuran vegetasi dan analisis keanekaragaman hayati menggunakan Indeks Shannon-Wiener, guna memastikan pendekatan yang ilmiah dan berkelanjutan.
GoZero% menjadi tulang punggung dari strategi keberlanjutan Telkom.
Dengan semangat “Save Our Planet”, Telkom terus menanamkan praktik bisnis yang ramah lingkungan sebagai wujud tanggung jawab nyata terhadap pelestarian keanekaragaman hayati dan masa depan generasi mendatang.