Hari Pendidikan Nasional 2025: Telkom Dorong Inovasi Digital Pendidikan Inklusif melalui Innovillage

Kamis 08 Mei 2025, 12:11 WIB
Telkom dorong inovasi digital pendidikan inklusif melalui Innovillage. (Sumber: Dok. Telkom)

Telkom dorong inovasi digital pendidikan inklusif melalui Innovillage. (Sumber: Dok. Telkom)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dalam menyediakan pendidikan yang bermutu, adil, dan inklusif terutama bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas belajar.

Mengusung tema, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, pemerintah dan masyarakat diajak untuk lebih aktif berperan dalam menanggulangi kesenjangan pendidikan, termasuk melalui pemanfaatan teknologi.

Sejalan dengan hal tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan program Innovillage sebagai wadah pemberdayaan berbasis teknologi digital dan telah melahirkan berbagai solusi kreatif yang menyasar kebutuhan sosial masyarakat.

“Sejalan dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, Telkom terus berupaya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan Innovillage sebagai program yang dapat mendorong para generasi muda untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi digital," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Cimahi Sudah Terapkan Larangan Siswa Bawa HP ke Sekolah

"Kami berharap inovasi-inovasi yang lahir dari program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, termasuk dalam mendukung pendidikan yang inklusif di seluruh Indonesia," sambungnya.

Salah satu inovasi yang menonjol dalam mendukung pendidikan inklusif pada program Innovillage adalah TUTUR, sebuah aplikasi komunikasi visual berbasis Picture Exchange Communication System (PECS) yang dirancang sebagai media pembelajaran bagi anak-anak dengan gangguan bicara dan bahasa, karya mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Ketua tim TUTUR Muhammad Ahsani Taqwim menjelaskan bahwa TUTUR merupakan aplikasi untuk anak disabilitas tunarungu, tuna grahita, dan autisme yang memiliki keterbatasan komunikasi dan bahasa.

“Kami membuat aplikasi ini ditujukan untuk membantu anak yang memiliki keterbatasan komunikasi dan bahasa dapat belajar dan berkomunikasi dengan metode Augmentative and Alternative Communication (AAC) dan Picture Exchange Communication System (PECS),” jelas Ahsani.

Baca Juga: Sengketa Lahan SDN Utan Jaya Depok: KBM Lumpuh, Siswa Terpaksa Dirumahkan Sementara Usai Ahli Waris Gembok Sekolah

Melalui aplikasi TUTUR, Ahsani berharap inovasi yang dikembangkannya bersama tim dapat memberikan manfaat khususnya untuk teman-teman disabilitas.

Berita Terkait

News Update