POSKOTA.CO.ID - Kian maraknya kasus pinjaman online (pinjol) ilegal membuat banyak peminjam was-was. Belakangan, muncul modus teror baru yang mengklaim debt collector (DC) mampu meretas kontak Google pengguna.
Padahal, investigasi membuktikan bahwa ini hanyalah taktik intimidasi belaka.
Para korban biasanya mendapat pesan ancaman yang menyertakan link mencurigakan, dengan klaim bahwa seluruh data kontak mereka telah diretas.
Faktanya, link tersebut hanyalah pengalihan ke profil Google pengguna dan sama sekali tidak membuktikan adanya peretasan. Modus ini sengaja dirancang untuk menekan psikologis korban agar segera melunasi utang.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengamankan Kontak HP dari Teror Pinjol yang Meresahkan
Tools Pinjol melalui unggahan di channel YouTubenya menegaskan bahwa pinjol ilegal sebenarnya tidak memiliki kemampuan teknis untuk meretas akun Google.
"Ini murni strategi menakut-nakuti. Mereka memanfaatkan kepanikan korban yang tidak paham teknologi," ujar Tools Pinjol. Karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh ancaman semacam ini.
Modus Baru: Link Palsu dan Klaim Peretasan
Sejumlah korban melaporkan mendapat pesan ancaman dari debt collector (DC) pinjol yang mengaku telah "meretas" kontak Google mereka. Pesan tersebut biasanya berbunyi:
"Lu ini el diam mau kabur bawa utang lo? Kontak semua HP kamu udah kami retas. Selesaikan sebelum masalah makin besar!"
Disertai dengan link mencurigakan, pelaku memanipulasi korban agar mengira data pribadinya telah dicuri. Padahal, link tersebut hanyalah pengalihan ke profil Google pengguna, bukan bukti peretasan.
Baca Juga: Joki Galbay Pinjol Janjikan Utang Lunas? Jangan Mau Tertipu