"Baru telat beberapa hari saja, sudah ada ancaman bahwa tim lapangan akan datang ke rumah. Sebenarnya bukan ancaman secara langsung, tapi orang-orang akan merasa seperti diteror," ungkap Hendra.
Namun, menurutnya, ini masih sebatas penegasan agar pengguna menyelesaikan kewajibannya. Hal ini umum terjadi dan belum menyentuh ranah hukum.
Intensitas Penagihan Menurun setelah Sebulan
Setelah satu bulan, biasanya intensitas penagihan mulai menurun.
Meski begitu, untuk pinjol yang memiliki Debt Collector (DC) lapangan, kedatangan petugas bisa terjadi setelah sebulan keterlambatan. Namun, frekuensi ini tergantung dari lokasi tempat tinggal.
"Kalau di kota besar, biasanya satu bulan lebih sedikit sudah didatangi. Tapi kalau di daerah terpencil, bisa sampai tiga bulan baru ada kunjungan," jelasnya lagi.
Baca Juga: Waspada! Pinjol Ilegal Mengancam dengan Fitnah? Simak Penjelasan Edukator Keuangan
Somasi dan Penagihan Perdata
Jika keterlambatan terus berlanjut, pengguna bisa menerima somasi atau surat penagihan resmi yang dikirim ke alamat rumah.
Namun, Hendra menegaskan bahwa kasus pinjol ini masuk dalam ranah perdata, bukan pidana. Artinya, tidak ada penjara atau pemanggilan polisi karena gagal bayar pinjol.
"Intinya, tidak akan ada proses kalian dipenjara, tidak ada proses kalian dipanggil polisi. Ini adalah masalah perdata," tegas Hendra.
Baca Juga: Bahaya! Penyebaran Data oleh Pinjol Ilegal Masih Marak, Ini Bukti dan Pencegahannya
Hendra mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak stres saat menghadapi penagihan pinjol.