Kisah Mustopa, Penjaga TMP Pondok Rajeg yang Tak Luput dari Kata Bersyukur

Minggu 17 Agu 2025, 21:14 WIB
Mustopa seorang penjaga TMP Pondok Rajeg, Cibinong Kabupaten Bogor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

Mustopa seorang penjaga TMP Pondok Rajeg, Cibinong Kabupaten Bogor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

CIBINONG, POSKOTA.CO.ID - Indonesia telah menginjak usia 80 tahun di 17 Agustus 2025 ini. Setiap malam sebelum hari kemerdekaan, para pejabat daerah berlomba-lomba mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk mengenang jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Tak terkecuali Pemkab Bogor, pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama Forkopimda mengunjungi TMP Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor untuk mengenang sekaligus merenungi jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang.

Namun, ada satu yang luput dari perhatian. Minggu sore, saat Poskota mengunjungi TMP Pondok Rajeg terlihat seorang pria paruh baya tengah berdiri di depan makam para pahlawan.

Dialah Ahmad Mustopa, seorang penjaga makam di TMP Pondok Rajeg yang sudah enam tahun ini mengurus 130 makam pahlawan di TMP tersebut.

Baca Juga: Parade HUT ke-80 RI di Depok, Warga Tirukan Kostum Prabowo hingga KDM

Pak Mus, sapaan akrabnya, merupakan tenaga honorer di bawah naungan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor. Bertugas menjaga makam pahlawan dari pukul delapan pagi sampai pukul empat sore.

Pak mus bilang, setiap harinya, sebelum jam kerjanya dimulai, dia akan pergi ke taman di depan TMP Pondok Rajeg untuk melakukan perenungan sekaligus mengirim doa untuk para pahlawan yang dimakamkan di sana.

"Sebelum saya tugas, saya ngirimin ahli kubur, ngirimin hadiah kepada para pahlawan. Doa, kita al-fatiha dulu. Baik itu Muslim maupun Nasrani, saya tidak memandang agama. Yang jelas mereka itu pejuang negara kita," kata Pak Mus kepada Poskota, saat ditemui di TMP Pondok Rajeg, Minggu, 17 Agustus 2025.

Mustopa seorang penjaga TMP Pondok Rajeg, Cibinong Kabupaten Bogor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

Bapak dari tiga anak itu mengatakan, TMP Pondok Rajeg sudah seperti rumah keduanya, setiap hari dia berpatroli dan membersihkan makam-makam para pahlawan.

Sebelum menjadi penjaga makam, Pak Mus adalah seorang petugas keamanan di salah satu perusahaan swasta. Sampai akhirnya, pada tahun 2019, dia ditawari pekerjaan sebagai penjaga TMP Pondok Rajeg yang dibayar Rp2 juta perbulan.

Memiliki penghasilan yang pas-pasan tentu menjadi masalah besar untuk kebanyakan orang. Tetapi untuk Pak Mus, dia tetap ikhlas dalam menjalankan tugasnya dan tetap bersyukur atas rezeki yang didapatnya.


Berita Terkait


News Update