“Sejak awal PSI sudah melabeli dirinya sebagai partai Jokowi, sehingga ketika maju secara otomatis siapa pun lawannya pasti pikir ulang atau kalau pun maju pasti ‘disetop’, karena Jokowi maju termasuk Kaesang,” kata Agung.
Menurut Agung kemungkinan Jokowi menjadi ketum PSI ini besar dengan alasan membutuhkan kendaraan politik. Sebab mesti menjaga warisan pemerintahannya dulu.
Selain itu, agar pengaruhnya tidak pudar dan sebagai benteng pertahanan politik agar tidak menjadi bulan-bulanan lawannya.
“Sekarang soal ijazah diserang, keluarganya, Gibran bahkan muncul ancaman pemakzulan,” ungkapnya.
Dari alasan-alasan tersebut PSI dapat menjadi benteng pelindung Jokowi untuk menangkis segala macam serangan lawan politiknya dengan menjadi ketua umum.
Lebih lanjut, dengan adanya Jokowi dinilai akan menjadi magnet bagi PSI untuk berkembang ke depannya.
“Kemungkinan orang jadi tertarik masuk ke PSI, tinggal bagaimana magnet figur ini dikemas. Sekarang ini punya momen yang pas untuk menepis anggapan banyak pihak,” pungkasnya.