Bandingkan dengan pengeluaran rutin seperti biaya makan, transportasi, sewa tempat tinggal, tagihan listrik, hingga dana darurat dan tabungan.
Metode yang sering dipercaya seperti cicilan tidak lebih dari 30-40 persen dari penghasilan tidak selalu relevan.
Baca Juga: Tips Lepas dari Jeratan Utang Pinjol, Pahami Hal Ini agar Tidak Menyesal
Jika gaya hidupmu cukup tinggi misalnya tinggal terpisah dari keluarga dan memiliki banyak kewajiban bulanan porsi untuk cicilan bisa jadi menyusut drastis.
Cermati Stabilitas Pekerjaan dan Kondisi Ekonomi
Sumber pendapatan yang tidak tetap dapat membuat cicilan menjadi beban besar.
Misalnya, jika kamu seorang freelancer atau karyawan kontrak dengan durasi kerja yang tidak pasti, sebaiknya ambil cicilan dengan tenor pendek atau tunggu hingga pekerjaan lebih stabil.
Selain itu, pahami juga tanggung jawab keuangan yang mungkin kamu tanggung, seperti menjadi bagian dari generasi sandwich yakni generasi yang menanggung biaya hidup orang tua dan anak sekaligus.
Baca Juga: Tak Perlu Lari dari DC Lapangan, Ini Cara Cerdas Hadapi Masalah Pinjol Sampai Tuntas
Dalam kondisi seperti ini, dana darurat menjadi mutlak sebelum menambah cicilan baru.
Sesuaikan Cicilan dengan Rencana Masa Depan
Cicilan yang bijak adalah cicilan yang mendukung tujuan jangka panjang. Jika kamu memiliki rencana karier yang jelas, seperti menjadi fotografer profesional, maka mengajukan cicilan untuk upgrade kamera dan peralatan adalah langkah tepat.
Namun, jika cicilan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif sesaat seperti membeli gadget terbaru tanpa urgensi hal ini dapat mengganggu keseimbangan finansial dalam jangka panjang.
Mengelola cicilan online dengan bijak memerlukan perencanaan yang matang. Dengan mempertimbangkan pendapatan, pengeluaran, stabilitas pekerjaan, dan tujuan jangka panjang, kamu dapat memastikan bahwa cicilan tetap produktif dan tidak mengganggu arus kas harian.