POSKOTA.CO.ID - Maraknya praktik joki pinjol (jasa perantara pinjaman online) kian menjadi sorotan publik belakangan ini. Banyak masyarakat yang terjebak dalam jerat utang berlapis akibat iming-iming pinjaman mudah cair dari para joki ini. Padahal, di balik janji manis tersebut tersembunyi modus penipuan yang sistematis dan merugikan.
Seorang mantan joki pinjol akhirnya membongkar rahasia industri gelap ini melalui channel YouTube Tools Pinjol. Dalam video tersebut, ia mengungkap berbagai trik kotor yang digunakan para joki untuk membobol aplikasi pinjol, baik yang ilegal, semi-legal, maupun legal.
Tak hanya itu, ia juga membeberkan kronologi lengkap bagaimana korban-korban direkrut dan dieksploitasi. Hal ini semakin meresahkan mengingat para joki pinjol aktif menjaring korban melalui media sosial seperti TikTok dan WhatsApp.
Mereka memanfaatkan kepanikan dan keterdesakan orang-orang yang tengah terlilit utang. Alih-alih mendapatkan bantuan, korban justru terjerat dalam lingkaran utang yang semakin dalam.
Baca Juga: Waspada Pinjol Ilegal! Ini 5 Rekomendasi Pinjaman Online Resmi OJK, Langsung Cair ke Rekening
Kronologi Kasus: Dari Korban hingga Terjerat Utang Berlapis
Salah satu korban, sebut saja Andi (bukan nama sebenarnya), berbagi cerita tentang pengalamannya terjebak joki pinjol.
Bermula dari tekanan utang yang jatuh tempo, Andi mencari solusi di TikTok dan menemukan akun joki pinjol yang menjanjikan "bantuan pelunasan utang".
Namun, alih-alih dibantu, Andi justru diarahkan untuk mengajukan pinjaman baru di berbagai aplikasi. "Feenya 40 persen dari total pencairan," ujarnya, mengutip pernyataan si joki. Setelah mengikuti arahan, Andi justru terperangkap utang berlapis:
- Pinjaman Rp1,8 juta dipotong Rp720 ribu (40 persen) untuk joki.
- Pinjaman Rp1 juta dipotong Rp400 ribu, dan seterusnya.
"Katanya data saya sudah ‘diamankan’ dan ‘dikloning’, tapi ternyata itu bohong. Saya malah dapat telepon debt collector tiap hari," keluh Andi.
Trik Joki Pinjol: Modus Pembodohan Berkedok Bantuan
Berikut adalah beberapa taktik yang diungkap mantan joki pinjol:
- Target Korban: Data "Bersih" yang Mudah Dieksploitasi