Profil Eddie Mardjoeki Nalapraya: Tokoh Pencak Silat Nasional dan Sesepuh Betawi, Inilah Jejak Perjuangannya Semasa Hidup

Selasa 13 Mei 2025, 15:08 WIB
Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

POSKOTA.CO.ID - Indonesia berduka atas kepergian salah satu tokoh senior Betawi dan pejuang pencak silat nasional, Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya.

Sosok yang juga merupakan mantan perwira militer ini wafat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa pagi, 13 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, akibat sakit yang dideritanya.

Eddie dilahirkan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 6 Juni 1931. Karier militernya dimulai ketika ia bergabung dengan Detasemen Garuda Putih saat berlangsungnya Agresi Militer Belanda I pasca-kemerdekaan Indonesia.

Kemajuan karier Eddie berlangsung pesat. Ia mencapai pangkat sersan pada tahun 1950. Selanjutnya, ia dipercaya menjabat sejumlah posisi penting, di antaranya sebagai Ajudan Pangdam VI/Siliwangi (1961), anggota Detasemen Pengawal Pribadi Presiden (1967), dan Waassop Kodam V/Jaya (1974).

Baca Juga: Beda Agama Jadi Alasan? Antonio Blanco dan Zoe Abbas Dikabarkan Putus, Ini Profil Keduanya

Tahun-tahun berikutnya, Eddie menduduki posisi strategis, seperti Asisten Pengamanan Garnisun Ibu Kota (1975) dan Asisten di Kodam V/Jaya (1977).

Ia menjabat sebagai Kepala Staf Kodam V/Jaya selama empat tahun dari 1979 hingga 1983, dan kemudian menjabat Asisten Teritorial Hankam pada 1983–1984, yang menjadi akhir dari pengabdiannya di dunia militer.

Pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) disandang Eddie saat usianya telah menginjak 80 tahun. Ia juga pernah bergabung dalam misi pasukan perdamaian PBB di Kongo pada tahun 1960.

Dedikasi Eddie dalam Dunia Pencak Silat

Sejak muda, Eddie telah menekuni pencak silat dan menjadikannya bagian dari hidupnya. Kecintaannya pada seni bela diri tradisional ini terus ia bawa bahkan ketika berkiprah di dunia militer dan pemerintahan.

Pada tahun 1978, Eddie dipercaya memimpin Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) DKI Jakarta. Dua tahun kemudian, pada 1980, ia menggagas pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (PERSILAT).

Namanya semakin harum di dunia pencak silat ketika dipercaya menjabat Ketua Umum PB IPSI dari 1981 hingga 2003. Dalam masa kepemimpinannya, ia aktif mengenalkan pencak silat ke mancanegara melalui berbagai turnamen dan kegiatan internasional.

Berita Terkait

News Update