JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jagat maya heboh dengan kasus siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Nganjuk, Jawa Timur, yang dituduh mencuri ponsel.
Atas dugaan kasus tersebut, siswi SMAN 2 Nganjuk berinisial ML (15 tahun) itu tak diperbolehkan masuk sekolah terlebih dahulu, lantaran proses penyelidikan tengah dilakukan. Tercatat ML sudah 2 minggu tak sekolah.
ML adalah siswi kelas X di SMAN 2 Nganjuk yang ramai disorot, usai dituduh melanggar aturan sekolah. Padahal, siswi tersebut bersikukuh tidak mencuri HP milik temannya. Apalagi sekolah juga disebut tidak memiliki bukti bahwa ML merupakan siswi yang mencuri HP milik temannya.
Kronologi Geger Kasus SMAN 2 Nganjuk
Pedrus, orang tua siswi ML, menceritakan kronologi yang menimpa anaknya. Berdasarkan keterangan anaknya, peristiwa bermula pada Senin pagi, 4 September 2023 lalu.
Seusai upacara digelar --namun masih berlangsung orasi Ketua OSIS-- ML bersama temannya izin keluar barisan untuk pergi ke toilet.
Sesampainya di toilet, ML dan temannya mengaku berpapasan dengan satu orang siswi lainnya. “Dia (siswi tadi) kepada anak saya cerita, temannya ini mau ngambil ponselnya di kelas. Lalu anak saya bersama teman yang ketemu di toilet tadi bareng mau ambil ponsel masing-masing," ujar Pedrus.
Lantaran berbeda kelas, anaknya dan temannya berpisah di lantai 2. Dan lantaran saat mengambil ponsel tak hati-hati, tangan ML kemudian menyentuh tempat makan yang dibawanya.
ML dan temannya kemudian kembali ke dalam barisan dan mendengarkan orasi Ketua OSIS.
Setelah kegiatan selesai, kelas digaduhkan dengan kabar hilangnya HP salah seorang siswa. Kehilangan HP itu disampaikan ke wali kelas, dan berlanjut ke guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Dari sanalah, ML --anaknya-- kemudian dipanggil dan dicecar oleh guru BK, dan sejumlah guru lainnya. Setidaknya ada 3 guru yang mencecarnya dengan pertanyaan.
"Dari sini anak saya dicecar pertanyaan hingga bingung, karena yang menanyai itu tiga guru BK. CCTV juga diputar, dan memang terlihat anak saya masuk ruang kelas, dan ambil ponsel miliknya sendiri," kata Ped.