Curhat Sedih Siswi SMAN 2 Nganjuk Dituduh Curi HP: Saya Enggak Mau Sekolah Lagi

Kamis 14 Sep 2023, 13:22 WIB
Sekolah SMAN 2 Nganjuk, tempat viralnya kasus dugaan pencurian HP dengan tuduhan terhadap siswi ML. Foto: Ist.

Sekolah SMAN 2 Nganjuk, tempat viralnya kasus dugaan pencurian HP dengan tuduhan terhadap siswi ML. Foto: Ist.

Usai dicecar pertanyaan, pada waktu siang, anaknya kemudian diantar oleh salah seorang guru BK ke rumah. Di rumah guru tersebut menjelaskan bahwa anaknya tidak bisa sekolah dahulu karena tersangkut masalah. Ped juga mengaku diundang oleh pihak sekolah untuk datang.

Namun tak menunggu jadwal undangan sekolah, Pedrus besoknya langsung bergegas ke SMAN 2 Nganjuk untuk meminta keterangan perihal anaknya.

"Termasuk untuk ambil ponsel anak saya yang disita pihak sekolah," katanya. "Saya yakin anak saya tidak seperti itu, saya tidak mendidiknya untuk berbuat jahat," kata Ped.

ML Tak Mau Sekolah Lagi

Sementara itu ML kini mengaku tak mau lagi kembali ke sekolah di SMAN 2 Nganjuk. Dia mengaku sangat sedih dengan tuduhan yang dialamatkan kepadanya. 

"Saya tidak ambil HP teman saya," ujarnya disitat saluran Youtube Garda Warta.

Dia juga meyakinkan, bahwa semua bisa dibuktikan bahwa dirinya memang tidak mengambil HP temannya. Hanya saja, kondisinya ketika itu yang berada di dalam kelas sebelum pergi ke toilet.

ML bahkan mengaku tidak mau kembali ke sekolah meski pihak sekolah nantinya membujuk untuk mempersilakan lagi dirinya masuk.

"Tidak. Saya trauma. Takut tidak punya teman di sana."

Sementara itu, Musidah, Pengurus WCC Nganjuk menjelaskan, pihaknya akan mencari jalan keluar terbaik untuk siswi SMAN 2 Nganjuk ini. Sebab dia dinilai harus
kembali bersekolah.

Untuk memulihkan kondisi psikis ML, dia menyebut, di Nganjuk ada fasilitas Puspaga yang bisa diakses secara gratis, di mana orang tua ML dapat mengantar anaknya untuk konsultasi dan penyembuhan traumanya.

Dia menambahkan, apabila dikehendaki, maka SMAN 2 Nganjuk menurutnya dapat diperkarakan karena telah membiarkan anak tidak sekolah.

"Tentang kesalahan anak sebesar apapun dapat diselesaikan tetapi sekolah menjadi hak anak," kata dia.

News Update