JAKARTA - Unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah yang semakin meluas belakangan ini menunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengalami krisis kepercayaan (defisit trust). Namun, hal itu masih bisa diatasi apabila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mampu membalikkan situasi dengan membangun kredibilitas, sehingga mampu mengembalikan kepercayaan publik, dan dapat menunjukkan keberpihakannya tegas pada rakyat "Untuk mengembalikan kondisi menjadi kondusif saya gunakan istilah Trisula, yakni, kredibilitas, trust, dan keberpihakan. Pak Jokowi masih ada kesempatan untuk menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat kalau ia mampu memperlihatkan kredibilitasnya, sehingga ia dapat kembali dipercaya masyarakat dengan membuktikan kebijakan yang dibuatnya secara nyata memang berpihak pada rakyat," ujar tokoh nasional, Rizal Ramli, Kamis (26/9/2019). Kredibilitas, menurut mantan Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu adalah sikap Presiden Jokowi yang tegas dalam menindak para bawahannya yang telah mengkhianati rakyat. "Selama ini kredibitas Pak Jokowi rusak, sebagian besar, akibat ulah para orang disekitarnya. Sikap orang2 di sekitarnya telah mendegradasi Jokowi, karena terlalu mengutamakan kepentingan bisnis dan kelompoknya ketimbang kepentingan rakyat banyak," tutur mantan anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu. Misal, sebut Rizal Ramli, dalam bidang hukum kredibilitas Jokowi rusak akibat adanya pejabat yang mempermainkan hukum demi kepentingan dirinya atau membela kelompoknya. "Kita bisa lihat banyak kasus hukum yang mandek karena terkait dengan kepentingan dari kelompok politik di sekitar Pak Jokowi," tutur Rizal Ramli. Dalam bidang ekonomi, menurut Rizal Ramli, Jokowi harus tegas menolak masukan dari para bawahannya yang membela kepentingan asing dan sibuk mengutamakan kepentingan bisnisnya. Selanjutnya, sambung Rizal Ramli, dalam bidang politik, Presiden Jokowi harus peka terhadap keresahan masyarakat. Misal dalam kasus rasisme Papua, Presiden Jokowi harus mengintruksikan secara tegas pada aparat keamanan untuk fokus mentuntaskan persoalan rasisme, bukan menangkapi para demontran yang menuntut keadilan dan penegakan hukum. "Akar persoalan Papua kan sebenarnya rasisme, jadi aparat keamanan harus menuntaskan persoalan itu dong. Ingat, Indonesia itu ada karena kebhinekaan dan konstitusi kita itu secara tegas menolak rasisme," tukas Rizal Ramli. Jika Presiden Jokowi mampu memperbaiki kredibilitasnya, Rizal Ramli memastikan, kepercayaan publik akan pulih kembali. "Sebagai pemimpin, Jokowi harus bisa menunjukkan kredibilitasnya supaya kepercayaan masyarakat kepada Jokowi bisa pulih kembali," tukas Rizal Ramli. Selain itu, sambung Rizal Ramli, Presiden Jokowi juga harus peka terhadap penderitaan dan perasaan rakyat. "Kebijakan Jokowi harus berpihak pada rakyat banyak. Misalnya, tidak menaikan iuran BPJS dan menolak kenaikan TDL listrik," kata Rizal Ramli yang juga tokoh Gerakan Anti Kebodohan itu. Untuk itu, Rizal Ramli menyarankan Jokowi agar kembali untuk sungguh2 menjalankan Trisakti, bukan hanya sebagai slogan dan pidato, Trisakti Bung Karno yg keberpihakannya pada rakyat sangat jelas. "Kalau Jokowi mau selamat, harus ada perbaikin arah supaya ada surplus dengan kebijakan yang semakin pro rakyat sesuai Trisakti. Jangan selalu kasih karpet merah untuk Tiongkok, karena dalam Trisakti Bung Karno sudah jelas bahwa Indonesia harus berdikari secara ekonomi. Itu kan yang pernah terucap dari mulut Pak Jokowi sendiri saat 2014 silam. Kalau ucapan dan tindakan tidak selaras, ya wassalam," tandas Rizal Ramli. (rizal/yp)

Rizal Ramli: Titik Geser Jokowi Pada Masa Pancaroba
Kamis 26 Sep 2019, 14:43 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

Bogor
Antisipasi Bencana Pada Musim Pancaroba, Pemkab Bogor Tambah Anggaran BTT
Selasa 31 Okt 2023, 09:56 WIB
News Update

Gaji Guru PPG 2025: Ini Besaran Lengkap per Golongan dari I sampai IV
Selasa 24 Jun 2025, 14:00 WIB
OLAHRAGA
Pemain Timnas Indonesia Thom Haye Dirumorkan Gabung Persija atau Watford, Pandit Sepak Bola: Yang Penting Menit Bermain
24 Jun 2025, 14:00 WIB

Daerah
Bejat! Oknum Guru SMP di Cikande Serang Cabuli Dua Siswi saat Kegiatan PMR
24 Jun 2025, 13:57 WIB

HIBURAN
Sudah Pacaran Sejak Sekolah, Rizky Ridho dan Sendy Aulia Akhirnya Resmi Menikah
24 Jun 2025, 13:49 WIB

JAKARTA RAYA
Pemprov Jakarta Buka 1.023 Lowongan PPSU di 239 Kelurahan, Pendaftaran Ditutup 26 Juni
24 Jun 2025, 13:42 WIB

JAKARTA RAYA
Warga Muara Angke Gelar Pernikahan di Tengah Banjir Rob, Penghulu Digendong, Dangdutan Jalan Terus
24 Jun 2025, 13:36 WIB


OLAHRAGA
Marc Marquez Jegal Francesco Bagnaia Naik Podium di Mugello, Berikut Klasemen Sementara MotoGP 2025
24 Jun 2025, 13:31 WIB

HIBURAN
Fakta atau Settingan? Insiden Dimas Anggara dan Keisha Alvaro Tuai Respons Keras Warganet
24 Jun 2025, 13:25 WIB

HIBURAN
Pasha Ungu Turun Tangan! Tuntut Jawaban Dimas Anggara Soal Dugaan Penamparan ke Kiesha Alvaro
24 Jun 2025, 13:25 WIB

Nasional
KUNCI Jawaban Modul 3 FPPN Topik 1 PPG 2025: Apa Maksud 'Manusia Merdeka' dalam Pengertian Ki Hadjar Dewantara?
24 Jun 2025, 13:10 WIB


HIBURAN
Terungkap Alasan Kuat Kiesha Alvaro Enggan Balas Tamparan Dimas Anggara di Lokasi Syuting
24 Jun 2025, 13:02 WIB

Nasional
Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 Dibuka 29 Juni, Tanpa Syarat Nilai UTBK?
24 Jun 2025, 13:00 WIB

HIBURAN
Detik-detik Dimas Anggara Diduga Tampar Kiesha Alvaro, Kaki Anak Pasha Ungu Juga Ditendang
24 Jun 2025, 12:55 WIB

EKONOMI
Selamat! Kemnaker Cairkan Dana BSU Rp600.000 Hari Ini, Cek Rekening Anda Sekarang
24 Jun 2025, 12:55 WIB

HIBURAN
Dari Musisi hingga Politisi, Profil Pasha Ungu Ayah Keisha Alvaro yang Viral Usai Insiden dengan Dimas Anggara
24 Jun 2025, 12:54 WIB
