BOGOR - Gereja GPIB Zebaoth Bogor akan genap berusia seratus tahun atau 1 abad. Panitia HUT 1 abad terus mempersiapkan diri, guna mensukseskan agenda peringatan bersejarah ini. Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto pada Jumat (20/9/2019) sore melakukan pertemuan dengan panitia HUT 1 abad GPIB Zebaoth. Suasana kekeluargaan mewarnai pertemuan yang berlangsung di ruang serba guna 2 lantai 1. Ketua Umum panitia HUT 1 abad Zebaoth, Daud D Darenoh menyambut orang nomor satu di Kota Bogor ini, saat tiba di gereja. Di hadapan Walikota Bima Arya, Ketua Umum panitia 1 abad memaparkan agenda kegiatan 1 abad, termasuk mengundang Presiden Jokowi, Kedutaan besar Belanda di Indonesia, keturunan warga Belanda yang pernah menjadi warga jemaat di gereja ini serta sejumlah pejabat. "Kami dari panitia ingin acara 1 abad ini sukses. Maka itu, kami panitia butuh perhatian dan kerja sama. Gereja ini sangat bersejarah, bukan hanya untuk umat Kristen tapi bagi masyarakat Bogor. Ini bangunan peninggalan Belanda yang sudah masuk dalam cagar budaya," kata Daud. Sementara Deny Boy Sahulete, Sekretaris Umum GPIB Zebaoth Bogor menjelaskan, dulu gereja ini dikenal dengan nama Koningin Wilhelmina Kerk saat jaman kolonial. Namun warga Bogor yang susah menyebut ejaan ini, lalu menyebutnya dengan nama gereja ayam. "Masyarakat waktu itu, susah mengucap bahasa Belanda. Warga menyebut gereja ayam, karena pada ujung teratas gereja, ada logo ayam," kata Deny Boy. Deny Boy menjelaskan, peletakan batu pertama gereja ini pada tahun 1920 oleh Gubernur Hindia Belanda waktu itu yang menjabat bernama Mr. J.P Graaf Van Limburg Stirum. Gereja ini lalu digunakan oleh warga asing yang di Bogor. Sementara bagi warga pribumi, beribadah di gedung sebelahnya. Gedung ini kini dipakai oleh Kantor Pos dan Giro. "Jadi gereja Koningin Wilhelmina Kerk ini, hanya dipakai oleh warga asing dari Ingris, Prancis, Jerman dan lain-lain termasuk Belanda untuk beribadah. Jadi ini gereja warga asing. Untuk warga pribumi, ibadahnya di kantor Pos dan Giro sekarang," kata Deny. Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, maka pada tahun 1946, Belanda menyerahkan gedung ini ke pemerintah RI. Pemerintah Soekarno waktu itu, lalu menyerahkan ke sinode dan akhirnya digunakan sebagai tempat ibadah yang jemaatnya berasal dari berbagai suku baik di kawasan Timur maupun Barat Indonesia. Memasuki tahun 1948, gereja ini bernama GPIB (Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat). "Tahun 1963, gereja ini resmi disebut GPIB Zebaoth. Kini GPIB Zebaoth sudah memiliki jemaat 1.500 KK atau sekitar 6.000 jiwa," ujarnya. Seiring waktu berjalan, pada tahun 1985, gereja ini lalu dipugar. Radius Prawiro yang saat itu menjadi menteri, lalu meminta, agar temboknya diberi keramik. Hal ini, guna mengurangi biaya renovasi yang sangat besar. Hal lain, menjaga kondisi gereja, agar terlihat bersih. "Ide pak Radius waktu itu, semata-mata untuk tekan biaya perawatan. Karena harus diakui, rehab gedung sebesar ini apalagi gedung peninggalan, biayanya pasti besar," kata Deny Boy. Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang merespon agenda panitia 100 tahun GPIB Zebaoth mengatakan, gereja ini bisa menjadi tempat wisata bagi masyarakat banyak. "Untuk agenda dan susunan acara 1 abad, saya ikut konsep gereja. Intinya Pemkot siap bantu panitia gereja,"kata Bima Arya. Pada kesempatan ini, orang nomor satu di jajaran pemerintah Kota Bogor ini berharap, gereja bisa membantu Pemkot Bogor dalam hal kebersihan sungai Ciliwung dan lingkungan hidup. Ia juga berharap, program bebas plastik yang dicanangkan Pemkot Bogor, bisa dibantu gereja. "Ke depan, program Pemkot, mohon gereja bantu. Begitu juga program gereja, bisa di sinergikan dengan program Pemkot," pintanya. Di tempat yang sama, Hendrik Marunaya, Ketua 2 PHMJ (pengurus harian majelis jemaat) GPIB Zebaoth Bogor menjelaskan, jika antara gereja Zebaoth dan Istana Bogor, ada jalur rahasia di bawah tanah. Lorong rahasia ini terhubung dari dalam istana dan berakhir di dalam gereja. Lorong ini menurut peta, berada tepat di dalam kamar Bung Karno di dalam Istana Bogor dengan titik keluarnya berada tepat di bawah mimbar utama, tempat Pendeta berkhotbah. "Jadi menurut peta, di mimbar utama, tempat Pendeta berkhotbah itu ada lorong rahasia yang terhubung langsung ke dalam Istana Bogor," kata Marunaya. (yopi/win)

Genap 1 Abad, GPIB Zebaoth Bersejarah, Ada Lorong Rahasia ke Istana Bogor
Jumat 20 Sep 2019, 21:06 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

SE Terbaru 13 Agustus 2025 Umumkan Tenaga Honorer Lolos PPPK, Berikut Langkah yang Wajib Dilakukan
Kamis 14 Agu 2025, 23:49 WIB
OLAHRAGA
Link Live Streaming Persita vs Persebaya: Duel Sengit Pekan Kedua BRI Super League 2025/2026
14 Agu 2025, 23:41 WIB

JAKARTA RAYA
Kasus Bayi Dibuang di Jabodetabek Bikin Miris, LPAI Sebut Faktor Pemicunya Kompleks
14 Agu 2025, 22:21 WIB

Nasional
Sebut Nasionalisme di Ujung Gadget, Polri Soroti Minimnya Literasi Digital Anak di Era Global
14 Agu 2025, 22:02 WIB


OLAHRAGA
Erick Thohir Temui Pramono, Dorong Pemprov Jakarta Kembali Gelar Piala Gubernur dan Wali Kota
14 Agu 2025, 21:51 WIB

JAKARTA RAYA
Gerakan Pramuka Kota Bekasi Gelar Kamping di Plaza Pemkot, Diikuti 400 Peserta
14 Agu 2025, 21:24 WIB

JAKARTA RAYA
Sambut 17 Agustus dengan 6 Wisata Sejarah Gratis di Jakarta, Cocok untuk Keluarga dan Generasi Muda
14 Agu 2025, 21:05 WIB



Nasional
Menteri P2MI Dorong Program Kelas Migran di Sekolah Rakyat agar Siswa Siap Kerja di Luar Negeri
14 Agu 2025, 20:50 WIB

JAKARTA RAYA
48 Anak Putus Sekolah di Jakbar, Pramono: Kalau tidak Punya Biaya, Pemerintah akan Hadir
14 Agu 2025, 20:38 WIB

Nasional
Rangkaian Acara HUT ke-80 Republik Indonesia Tanggal 17 Agustus 2025
14 Agu 2025, 20:27 WIB

Daerah
102 Mantan Kades di Pandeglang Resmi Dikukuhkan Lagi dengan Masa Kerja 2 Tahun
14 Agu 2025, 20:25 WIB
