Salak, Ikon Betawi yang Mulai Menghilang di Condet

Sabtu 24 Feb 2018, 13:00 WIB

JAKARTA - Salak Condet merupakan salah satu ikon warga Betawi. Namun sayang, buahnya kini sudah sulit ditemukan. Salak yang terkenal dengan rasanya yang manis sepat ini, sudah jarang ditanam dan dilesatrikan oleh warga Condet. Warga beralasan, salah satu penyebabnya, karena keterbatasan lahan. "Iya lahannya terbatas. Ya realistis juga sih, lahannya kalau dijadiin kontrakan lumayan. Hidup di Jakarta kan serba mahal," tutur Daeng, (56), salah seorang warga Condet yang sempat membudidayakan pohon Salak, pada Sabtu (24/2/2018), di rumahnya, Jl. Raya Condet, Jakarta Timur. Ia menambahkan, sebenarnya ia mau saja melestarikan salak Condet ini jika diberi fasilitas oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta. Karena menurutnya, penghasilan dari salak saja tidak seberapa, sedangkan kebutuhan meningkat. "Realistis aja kan. Kita harus lihat ke situnya. Kecuali kalo ada subsidi dari pemerintah, kita bisa bertahan. Tapi kalau ga, bukannya ga mau, tapi ga nyanggup," tutur Daeng Pada poskotanews.com, Daeng mengungkapkan ia mulai berkebun atau menanam salak sejak tahun 2004. Ia tertarik karena dilihatnya salak Condet sudah mulai jarang dipasaran. Hingga tahun 2006, ia berhasil panen 400 tandan buah dari 4 pohon salaknya. Namun sayang, 7 tahun kemudian dia berhenti berkebun. Lahan kebunnya tidak terurus, pohon salaknya pun sudah rusak. Ia mengatakan, menanam salak tidak terlalu sulit sebenarnya, karena dari bijinya saja sudah bisa berkembang dan berbuah setelah 3 tahun. Tapi penghasilan yang tidak seberapa membuat ia tidak melanjutkan perjuangannya dalam melestarikan salak Condet. daengDaeng menjelaskan kalau salak itu banyak variannya. Ada sekitar 7 varian rasa. Meskipun memang rasa sepat pada salak Condet adalah kekhasan dari salak ini. "Rasa salak Condet lebih kaya. Varian rasanya banyak. Hampir 6-7 macam. Itu makanya kalau orang makan salak condet asem, ya bener, ga bohong. Karena emang varian rasanya banyak," tuturnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan, upaya Pemda melakukan pembebasan lahan di Condet untuk pelestarian pohon-pohon yang sudah mulai punah, merupakan langkah bagus. Karena dengan begitu, pohon seperti salak, masih bisa tetap dilestarikan. Meskipun petani perorangannya sudah mulai jarang sekali. (cw2/tri)


News Update