JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wacana Pemprov Jakarta soal pelaksanaan car free night (CFN) setiap pekan di kawasan Sudirman-Thamrin dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap pengurangan polusi udara.
Epidemiolog dan pengamat kesehatan masyarakat, Dicky Budiman, menyebut kebijakan tersebut hanya bersifat simbolik dan tidak memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan lingkungan kota.
"Tapi ingat, ini (CFN) kalau dalam konteksnya ke Kesehatan Kota ya, ini bukanlah satu langkah yang sifatnya bisa berkontribusi banyak terhadap pengurangan polusi udara. Karena dia hanya sesaat kalau bicara konteks kesehatan lingkungannya," kata Dicky saat dihubungi Poskota, Senin, 9 Juni 2025.
Baca Juga: DPRD Jakarta Sebut Car Free Night Berdampak pada Kualitas Udara
Ia menjelaskan, CFN lebih cenderung menjadi ajang olahraga malam dan tidak menyentuh akar persoalan kualitas udara.
"Jadi car free night ini satu langkah simbolik ya dalam konteks untuk misalnya memberikan aktivitas malam hari," ujarnya.
Tak hanya itu, Dicky menilai pelaksanaan CFN justru berisiko memindahkan sumber polusi ke wilayah lain yang masih dilalui kendaraan.
Baca Juga: Koalisi Pejalan Kaki Minta Car Free Night di Jakarta Bebas Pedagang
"Sebetulnya ini akan mengurangi aktivitas di area situ, tapi ini juga berpotensi memindahkan area polusi di sekitar wilayah yang masih diberi akses kendaraan," jelasnya.
Untuk penanganan polusi udara yang efektif, kata Dicky, diperlukan kebijakan yang konsisten, sistematis, dan berkelanjutan.
"Jadi harus ada kebijakan yang konsisten, berkelanjutan, yang tersistematis dalam mengurangi potensi keburukan polusi udara. Misalnya dengan lebih banyak transportasi publik bertenaga listrik," pungkasnya. (cr-4)