Sepanjang 2025, Densus 88 Tangani 51 Kasus Terorisme dan Pertahankan Zero Attack

Selasa 30 Des 2025, 14:30 WIB
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Syahardiantono, dalam paparannya dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polri yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Syahardiantono, dalam paparannya dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polri yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

POSKOTA.CO.ID - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mencatat capaian positif dalam upaya penanggulangan terorisme sepanjang tahun 2025.

Selama periode tersebut, aparat berhasil menangkap 51 orang tersangka terkait tindak pidana terorisme di berbagai wilayah Indonesia.

"Mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah penangkapan pada tahun 2025 sebanyak 51 tersangka,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Syahardiantono, dalam paparannya dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polri yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Desember 2025.

Syahardiantono menjelaskan, pada tahun 2023 Densus 88 mencatat penangkapan terhadap 147 tersangka terorisme, sementara pada 2024 jumlahnya mencapai 55 orang.

Baca Juga: Dukung Program MBG, Wakapolri Resmikan Groundbreaking 436 SPPG Polri

Penurunan tersebut dinilai sebagai indikator membaiknya upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di Tanah Air.

Lebih lanjut, Syahardiantono mengungkapkan bahwa sepanjang 2025 tidak terjadi satu pun aksi terorisme di Indonesia. Kondisi zero terrorism attacks atau nol aksi teror tersebut telah terjaga secara konsisten sejak 2023.

“Pada tahun 2025 tidak terdapat kejadian aksi terorisme. Zero terrorism attacks di Indonesia sudah berlangsung sejak 2023,” ucap Syahardiantono.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari strategi komprehensif yang dijalankan Densus 88 dengan mengombinasikan pendekatan keras dan pendekatan lunak.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Tantangan Global dan Capaian Kinerja Polri Sepanjang 2025

Strategi tersebut meliputi deteksi dini terhadap potensi ancaman, langkah pencegahan melalui preventive strike, serta penguatan narasi moderat di tengah masyarakat.

Selain itu, Densus 88 juga aktif melakukan sosialisasi kebangsaan, pemberdayaan terhadap mantan narapidana terorisme beserta keluarganya, serta memperkuat kerja sama baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Pendekatan yang kami lakukan tidak hanya penindakan, tetapi juga pencegahan dan deradikalisasi agar potensi teror dapat ditekan sejak dini,” tutur Syahardiantono.

Syahardiantono menegaskan komitmen Polri untuk terus menjaga situasi keamanan nasional tetap kondusif.

Baca Juga: PPG Guru Tertentu Periode 5 Diperpanjang! Siapa Saja yang Boleh Daftar hingga Desember 2025?

Kemudian juga sekaligus memperkuat sinergi dengan seluruh elemen masyarakat dalam upaya menangkal paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. (man)


Berita Terkait


News Update