Warga Duri Pulo Tolak Gusuran Tol Semanan–Sunter, Ganti Rugi Dinilai Tak Layak

Selasa 23 Des 2025, 16:13 WIB
Spanduk penolakan warga RW 09 Duri Pulo, Gambir, Jakarta Utara yang membentang di Kantor RW 09, Selasa, 23 Desember 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Spanduk penolakan warga RW 09 Duri Pulo, Gambir, Jakarta Utara yang membentang di Kantor RW 09, Selasa, 23 Desember 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Nada serupa disampaikan Upi, 54 tahun, warga yang telah tinggal di Duri Pulo sejak 1971.

“Dari zaman bapak saya beli rumah ini, sudah dibilang ‘nanti digusur’. Dari dulu digusur-gusur, baru sekarang kejadian,” ujar Upi.

Upi menyebut harga tanah yang ditawarkan mencapai Rp15 juta per meter untuk rumah di pinggir jalan, namun hanya dihitung untuk tanah tanpa memperhitungkan bangunan dan status kepemilikan.

Baca Juga: Antrean Truk Sampah Mengular Berjam-jam di TPA Cipayung Depok

“Yang punya sertifikat sama yang nggak punya surat, pukul rata semua. Sertifikat nggak ada nilainya,” katanya.

Ia juga menyinggung sosialisasi yang dilakukan sebelumnya.

“Bilangnya ganti untung, nggak merugikan warga. Tapi tahunya ya begini,” ucap Upi.

Upi berharap pemerintah menaikkan nilai ganti rugi agar warga masih bisa membeli rumah di Jakarta.

“Harapan kita, kalau tergusur, masih bisa punya rumah kayak begini lagi. Minimal bisa beli rumah di Jakarta,” ungkapnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update