Dalam sebuah video di YouTube, Evie menceritakan pengalaman kelamnya, termasuk insiden ketika ia melukai perut temannya menggunakan pisau cutter.
"Selama tiga bulan saya berada di Rutan Kebonwaru," ungkapnya.
Pengalaman keluar masuk penjara itulah yang akhirnya membuat Evie tersadar bahwa hidupnya tidak berjalan ke arah yang benar.
Baca Juga: Polisi Serahkan Barang Bukti Laporan Dugaan Perzinaan Inara Rusli ke Puslabfor
Taubat dan Perjalanan Dakwah
Setelah merasakan kerasnya hukuman penjara, Evie mengaku memutuskan untuk bertaubat. Pria asal Bandung itu mulai mendalami kembali ilmu agama dan meninggalkan lingkungan yang dulu membawanya ke jurang kriminalitas.
Transformasi tersebut menjadi titik awal perjalanan spiritualnya menuju dunia dakwah. Evie mulai mengajak teman-teman sepergaulannya untuk berubah bersama dan mengajarkan mereka membaca Al-Quran, serta memahami ajaran agama Islam.
Upaya itu kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan bernama Pemuda Hijrah, yang ia bangun bersama rekan-rekannya.
Gerakan ini mendapat sambutan luar biasa dari para muda-mudi di Bandung, pasalnya metode dakwah yang ditawarkan Pemuda Hijrah sangat sesuai dengan selera generasi muda.
Mulai dari pemilihan tema ceramah hingga penggunaan platform digital seperti Instagram, blog, dan Facebook menambah daya tarik dakwahnya.
Setiap kegiatan dakwah Evie hampir selalu dipenuhi oleh jamaah yang ingin mendengarkan kisah hijrahnya dan pesan moral yang ia bagikan.
Kasus Hukum Dugaan KDRT
Meski dikenal sebagai figur inspiratif bagi sebagian masyarakat, kini Evie harus menghadapi proses hukum yang tak ringan.
