Warga Muara Angke Masih Beli Air Bersih dari Pedangan Keliling, Begini Respons PAM Jaya

Rabu 03 Des 2025, 18:52 WIB
Berbagai aktivitas warga di tengah kepungan banjir rob di kawasan pemukiman padat penduduk di Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat, 13 Desember 2024. (Poskota/ Ahmad Tri Hawaari)

Berbagai aktivitas warga di tengah kepungan banjir rob di kawasan pemukiman padat penduduk di Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat, 13 Desember 2024. (Poskota/ Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga kini masih menghadapi persoalan serius terkait akses air bersih.

Jaringan pipanisasi dari PAM Jaya belum kunjung mencapai wilayah tersebut, membuat banyak warga terpaksa harus membeli air bersih dari pedagang keliling yang menjualnya dalam jeriken.

Merespons hal itu, PAM Jaya berencana membangun jaringan air minum perpipaan atau air bersih yang akan langsung mengalir ke rumah-rumah warga di wilayah tersebut.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasruddin menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit dan pengurus RW 22 untuk membangun jaringan perpipaan di kawasan itu.

Baca Juga: PAM Jaya Targetkan Air Bersih Mengalir ke RW 22 Muara Angke pada Tahun 2026

"Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga upaya mewujudkan keadilan akses air bagi seluruh warga Jakarta, termasuk mereka yang selama ini belum terlayani," ucap Arief kepada awak media, Rabu, 3 Desember 2025.

Arief menyebut, sebanyak 200 warga Muara Angke telah mendaftar untuk sambungan perpipaan baru.

"Respons warga sangat positif. Hingga saat ini, 200 warga sudah mendaftar sambungan baru dari total potensi sekitar 1.700 rumah," ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, pendaftaran ratusan warga itu menunjukkan harapan besar bahwa beban biaya air yang selama ini mereka tanggung akan segera berkurang.

"Kami hadir untuk memberikan solusi. Warga Muara Angke berhak mendapatkan akses air minum perpipaan yang layak, stabil, dan terjangkau," kata Arief.

Arief menargetkan, air bersih nantinya dapat mengalir di pemukiman Muara Angke pada Triwulan II tahun 2026.

"Dengan jaringan perpipaan PAM JAYA, masyarakat tidak lagi terbebani biaya air yang tinggi dan bisa menikmati layanan yang aman serta berkualitas," ungkap Arief.

Dia pun mengungkapkan, pembangunan jaringan perpipaan di Muara Angke akan berjalan dengan dukungan masyarakat dan pemerintah setempat.

Baca Juga: Suplai Air Bersih Terhenti di 53 Kelurahan, Pramono Anung Minta Penanganan Cepat

Hal ini, dikatakan Arief, bukan sekadar respons terhadap keluhan yang viral di media sosial, tapi komitmen jangka panjang PAM JAYA untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui akses air bersih yang adil dan berkelanjutan.

"Melalui upaya ini, PAM JAYA menegaskan pesan penting bahwasanya, setiap keluhan akan didengar," katanya.

Menurutnya, setiap warga berhak mendapatkan air layak. Dan setiap wilayah yang belum terlayani akan menjadi prioritas.

Di Muara Angke, kata Arief, perjalanan menuju air bersih memang panjang. Namun kini, harapan itu mulai mengalir.

"Dan PAM JAYA berkomitmen untuk memastikan air bersih tidak lagi menjadi mimpi, tetapi menjadi kenyataan di setiap rumah warga," ujarnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update