Warga Muara Angke Jakut Harus Beli Air Bersih dari Jeriken

Rabu 03 Des 2025, 19:12 WIB
Warga di Muara Angke, Jakarta Utara, kekurangan air bersih. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Warga di Muara Angke, Jakarta Utara, kekurangan air bersih. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID - Warga RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, masih harus menghadapi krisis air bersih.

Jaringan pipanisasi dari PAM Jaya belum kunjung mencapai wilayah tersebut, sehingga warga bergantung pada pembelian air jeriken untuk kebutuhan sehari-hari.

Ketua RW 22 Muara Angke, Bani Sadar menjelaskan, sebagian besar warga masih membeli air bersih di kios-kios air milik PAM Jaya sejak 2023 maupun melalui pedagang pikulan.

“Kalau membeli air bersih masih, ya termasuk jarang lah sekarang. Maksudnya yang beli-beli drijen itu. Karena pipanisasi dari PAM Jaya belum nyampe,” kata Bani kepada Poskota, Rabu, 3 Desember 2025.

Baca Juga: Apa Penyebab Pentolan Preman Pensiun Epy Kusnandar Meninggal Dunia? Punya Riwayat Kanker Otak

Air yang diambil di kios PAM Jaya dibanderol Rp1.000 per jeriken. Harga tersebut jauh lebih murah daripada pedagang pikulan air mencapai Rp5.000 per jeriken.

“Kalau nggak salah seribu. Seribu rupiah Pak ya? Tapi dia dorong sendiri. Kalau lima ribu itu beli dari pedagang pikulan,” ujarnya.

Bani mengatakan, warga biasanya datang ke kios menggunakan gerobak yang dapat menampung empat hingga lima jeriken. Jumlah yang dibeli juga tergantung kebutuhan masing-masing keluarga.

“Kalau sehari, rata-rata ada yang empat drijen, ada yang lima. Diambil ke kios (PAM Jaya) sendiri,” katanya.

Baca Juga: Apa Agama Epy Kusnandar Sebelum Meninggal? Ini Biodata Kang Mus Preman Pensiun

Air tanah di wilayah tersebut tidak bisa dikonsumsi, karena kualitasnya tercemar banjir.


Berita Terkait


News Update