POSKOTA.CO.ID - Bantuan internet satelit gratis dari Starlink milik Elon Musk untuk korban banjir dan longsor di Sumatera ternoda oleh dugaan praktik pungutan liar (pungli) di lapangan.
Padahal, perusahaan secara resmi telah menegaskan komitmennya memberikan layanan cuma-cuma selama Desember 2025 untuk memulihkan komunikasi di wilayah terdampak.
Bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera hingga awal Desember 2025 telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang masif.
Berdasarkan data terbaru dari BNPB per Senin pagi, 1 Desember, korban meninggal di Sumatera Barat mencapai 129 jiwa dan 217 jiwa di Sumatera Utara. Selain korban jiwa, banjir juga berdampak pada akses transportasi dan yang kritikal, gangguan komunikasi.
Baca Juga: Isu Kerusakan Lingkungan Menguat, Toba Pulp Lestari Tepis Semua Tuduhan Terkait Banjir Sumatera
Merespon keadaan darurat tersebut, Starlink, penyedia layanan internet satelit dari SpaceX milik Elon Musk, turun tangan dengan memberikan bantuan konektivitas.
“Bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis untuk pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember,” tegas pernyataan resmi @Starlink di laman X pada Sabtu, 29 November 2025.
Secara rinci, Starlink menjelaskan paket internet gratis tersebut bagi korban terdampak bencana di Sumatera. Bagi pelanggan aktif Starlink, paket data gratis secara otomatis akan akan berlaku hingga akhir Desember 2025.
Kemudian, pelanggan yang saat ini ditangguhkan atau dijeda dapat mengaktifkan kembali dan menggunakan layanan internet gratis selama periode Desember 2025.
Bagi pelanggan baru di wilayah terdampak dapat mengaktifkan paket dengan membuat tiket dukungan yang mencantumkan "Indonesia Flood Support".
Layanan ini dikembangkan oleh SpaceX, yang menggunakan konstelasi ribuan satelit di orbit rendah Bumi, dirancang khusus untuk menjangkau daerah-daerah terisolasi seperti yang sedang mengalami krisis.
