Masing – masing skenario memiliki keunggulan dan kekurangannya.Tentu, kita sepakat memilih yang banyak keunggulan, ketimbang banyak kekurangannya. Utamanya dapat menekan politik berbiaya tinggi, politik transaksional seperti selama ini dikeluhkan. Membiarkan politik uang kian merebak setiap gelaran pilkada, tak ubahnya kita ikut mengedukasi publik untuk terbiasa melakukan politik transaksional.
Baca Juga: Kopi Pagi: Toleransi Membangun Harmoni
Sering dikatakan, politik transaksional menguntungkan sesaat, tetapi berdampak buruk dalam jangka panjang, setidaknya menghambat kemajuan daerah, selain menumpulkan pejabat dalam menyerap kehendak rakyat, karena tadi, dikejar target pengembalian modal politik.
Sementara menyerap aspirasi masyarakat, memperjuangkan hingga mencarikan solusinya melalui aksi nyata adalah pejabat harapan rakyat, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Pejabat akan dipercaya rakyat jika mampu memenuhi janjinya kepada rakyat, mengutamakan kepentingan rakyat, bukan mengedepankan urusan pribadinya. Percaya, pejabat yang ingkar janji, akan dijauhi dan dibenci rakyatnya. (Azisoko).
