Dengan kapasitas maksimal 270 orang per rangkaian dua gerbong, masing-masing 135 orang angka keterisian baru mendekati 10%. Rata-rata hanya sekitar 27 penumpang per perjalanan.
"Keterisiannya baru mendekati 10 persen. Jadi dari kapasitas 270 orang, rata-rata sekitar 27 orang sekali jalan. Sehingga per harinya mencapai angka 3.400-an tadi," kata dia.
Baca Juga: Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Tembus 80 Persen, Target Operasi Agustus 2026
Selain itu, Roberto juga menyoroti kondisi keuangan PT LRT Jakarta yang hingga kini masih sangat bergantung pada subsidi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 94 persen pendapatan perusahaan berasal dari subsidi APBD. Sementara itu, kontribusi tiket hanya 2 persen akibat tarif yang sangat terjangkau, yakni Rp5.000 untuk semua jarak, dan pendapatan non-tiket sekitar 4 persen dari iklan, sewa lahan, dan kerja sama dengan vendor.
"Kita harapkan dengan penambahan rute Manggarai dan rute-rute berikutnya, ketergantungan terhadap subsidi dapat berkurang signifikan," ungkap dia. (cr-4)
