Dua Pembalap Muda Indonesia Torehkan Prestasi Penting di JuniorGP dan ETC 2025

Selasa 25 Nov 2025, 11:20 WIB
Prestasi Veda pada musim balap 2025 mencatat sejarah baru bagi pembalap Indonesia di kompetisi JuniorGP. (Sumber: AHM)

Prestasi Veda pada musim balap 2025 mencatat sejarah baru bagi pembalap Indonesia di kompetisi JuniorGP. (Sumber: AHM)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Musim balap internasional 2025 menjadi penutup yang berkesan bagi dua pembalap muda Indonesia binaan PT Astra Honda Motor (AHM), Veda Ega Pratama dan Muhammad Kiandra Ramadhipa.

Keduanya menampilkan performa solid di dua kompetisi berbeda, yakni FIM JuniorGP dan European Talent Cup (ETC), sekaligus memperkuat posisi Indonesia di arena balap Eropa.

Perjalanan panjang selama musim 2025 menghadirkan sejumlah pencapaian penting. Veda Ega Pratama menyelesaikan persaingan FIM JuniorGP di jajaran 10 besar klasemen akhir dengan torehan 70 poin.

Hasil ini menandai catatan baru bagi Astra Honda Racing Team. Veda menjadi pebalap Indonesia pertama yang mampu meraih enam kali finis Top 10 secara beruntun sekaligus dua kali mengamankan posisi start di baris kedua, menunjukkan perkembangan signifikan sepanjang musim.

Baca Juga: Gagal Cetak Gol! Manchester United Kalah 1-0 Saat Melawan 10 Pemain Everton di Old Trafford

Sementara itu, Ramadhipa menutup musim ETC 2025 dengan prestasi tak kalah gemilang. Pembalap asal Sleman itu mengumpulkan 129 poin dan menempatkan diri di posisi lima besar klasemen akhir. Laju kuatnya bahkan sudah terlihat sejak putaran perdana musim ini ketika ia langsung mengamankan podium dalam balapan di Portugal.

Di sepanjang musim, konsistensi Ramadhipa membuatnya sering bertarung di kelompok tujuh besar. Puncak performa terjadi saat ia memenangi race 1 seri Prancis di Sirkuit Magny-Cours, momen yang mengantarkan Indonesia Raya berkumandang dan menjadi kemenangan pertama Astra Honda di ETC.

Ia kemudian mencetak kejutan besar pada seri Barcelona awal November, ketika menembus podium utama meski start dari posisi ke-24 sebuah pencapaian historis bagi pembalap Indonesia di ajang tersebut.

Putaran penutup digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol pada 22–23 November. Veda tampil kuat di race pertama dan finis ke-10, namun terhenti akibat insiden pada race kedua. Nasib serupa dialami Ramadhipa yang terjatuh menjelang akhir lomba ketika bersaing di barisan depan.

Meski demikian, Veda menilai musim ini sebagai fase penting dalam kariernya. Ia menyebut banyak hal yang dipelajari sepanjang tahun sebelum naik ke level Moto3 World Championship bersama Honda Team Asia pada 2026.

“Saya sangat berterima kasih kepada Junior Talent Team karena sudah bersama-sama bekerja keras sepanjang tahun ini. Saya harus belajar lebih lagi tentang set up motor dan perlu meningkatkan gaya balap. Akhirnya, terima kasih kepada Astra Honda atas kepercayaan, dukungan, dan semua perjalanan yang sudah kami hadapi,” ujar Veda.

Ramadhipa pun merasakan hal serupa. Musim 2025 memberinya pengalaman penting, sekaligus menjadi modal untuk menatap langkah berikutnya.

“Saya sangat senang bisa menutup musim 2025, tetapi sayangnya saya juga sedikit kecewa karena terjatuh pada balapan terakhir. Untungnya, saya tidak mengalami cedera. Saya berterima kasih kepada tim yang sudah bekerja keras. Tahun depan saya akan mencoba mempersiapkan diri lebih baik. Terima kasih atas semua dukungan, dan kepada Astra Honda atas kepercayaannya kepada saya, sejak awal perjuangan di Eropa,” kata Ramadhipa.

AHM menilai pencapaian kedua pebalap ini sebagai bukti kuat efektivitas pembinaan berjenjang yang mereka jalankan. General Manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya, memberikan apresiasi atas performa Veda dan Ramadhipa sepanjang musim.

“Kami mengapresiasi perjuangan Veda dan Ramadhipa di musim 2025 ini. Mereka memanfaatkan secara maksimal kesempatan yang mereka dapatkan dan telah menunjukkan semangat kompetisi yang tinggi, serta membuktikan bahwa pembalap muda Indonesia mampu bersaing di level internasional. Veda kini siap melangkah ke kejuaraan dunia Moto3 bersama Honda Team Asia, dan Ramadhipa juga terus menunjukkan progres yang luar biasa. Pencapaian mereka juga tak luput dari hasil kerja keras, disiplin, dan dukungan tanpa henti dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Andy.

Kiprah kedua pembalap muda tersebut menegaskan komitmen AHM dalam mencetak talenta balap masa depan melalui program pembinaan sistematis.

Dengan semangat Satu Hati Indonesia Juara, AHM terus membuka peluang bagi generasi muda untuk tampil di ajang internasional dan membawa nama bangsa ke level yang lebih tinggi.


Berita Terkait


News Update