KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap cara dan motif Alex Iskandar (AI) menghabisi nyawa anak tirinya, Alvaro Kiano Nugroho, 6 tahun.
Alvaro sempat hilang selama delapan bulan sebelum ditemukan meninggal dunia. Jasad Alvaro telah ditemukan di sekitar jembatan Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Membekap korban hingga meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 24 November 2025.
Menurut Budi, tindakan itu dilakukan karena pelaku kesal lantaran Alvaro terus menangis tak henti setelah dibawa paksa dari sebuah masjid di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 6 Maret 2025. Korban mengembuskan napas terakhirnya beberapa jam setelah diculik.
Baca Juga: Kakek Alvaro Ceritakan Detik-Detik Terima Kabar Cucu Ditemukan Tewas
"Pada saat korban dibawa dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia," jelas Budi.
Tak hanya itu, penyidik juga menemukan dugaan kuat bahwa motif AI menculik dan kemudian menghilangkan nyawa Alvaro dipicu oleh masalah rumah tangga.
Pelaku disebut menyimpan dendam terhadap istrinya, ibu kandung Alvaro karena merasa dikhianati.
"Pendalaman percakapan digital terduga pelaku menunjukkan adanya indikasi kuat dorongan untuk balas dendam karena sakit hati diselingkuhi. Ini muncul berulang kali,” ungkap Budi.
Dalam perkembangan terbaru, Budi juga memastikan AI sudah meninggal dunia. Tersangka tewas diduga akibat bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, sesaat setelah penangkapannya.
Tersangka AI ditemukan tewas gantung diri pada hari Minggu pagi, 23 November 2025.
Baca Juga: Ayah Tiri Alvaro Tewas di Tahanan: Kakek Korban Bongkar Fakta Mengejutkan
"Ditemukan oleh rekannya melalui saksi kunci dilihat dari pintu, ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri," jelas Budi.
Kasus ini kini memasuki tahap pengembangan lanjutan, termasuk menelusuri detail tindakan pelaku serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
Namun, hingga saat ini, penyidik masih menunggu hasil tes DNA ibu kandung dari korban untuk lebih memastikan identitas jenazah korban.
