PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID - Nelayan di Dermaga T Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan limbah yang sangat memengaruhi hasil tangkapan.
Salah satu nelayan, Karyadi Rawing, 50 tahun, mengatakan, selain berdampak buruk terhadap hasil tangkapan, limbah juga mengganggu aktivitas nelayan.
"Ya, sangat pengaruh sekali. Masalah limbah kalau limbahnya lagi banyak ya susah cari ikannya," kata Karyadi saat ditemui di lokasi, Sabtu, 22 November 2025.
"Enggak bisa minggir, biasanya ke pinggir ini harus ke tengah. Kalau ke tengah, kan jaringnya enggak jajak, enggak nyampe, karena kedalaman air," ujarnya.
Baca Juga: Kerang Hijau Jadi Penopang Hidup Warga RW 22 Muara Angke Jakut, Begini Ceritanya
Menurut pria asal Brebes, Jawa Tengah, yang mengaku, sejak umur 8 tahun sudah melaut ini, pabrik-pabrik besar yang berada di kawasan Jakarta Utara menjadi penyumbang terbesar limbah.
"Harus dibasmi pabrik-pabrik, PT (perusahaan) itu. PT-PT besar di Priok, Marunda, Cilincing, itu kan buangnya ke kali, dari kali ke laut. Airnya juga kalau kena limbah kan item, ikan jadi enggak bisa minggir," ungkap dia.
Jika air laut dan cuaca sedang bagus, kata Karyadi, dia mampu menangkap ikan dengan jumlah yang sangat banyak. Namun, hari ini cuaca tidak mendukung.
"Lagi kurang bagus anginnya kencang terus. Karena cuaca," tutur dia.
Nelayan biasanya mulai pergi berlayar untuk menangkap ikan pada pukul 06.00 WIB. Jika cuaca mendukung, hasil tangkapan melimpah dan nelayan bisa pulang dengan cepat.
"Berangkat jam 6 pagi, terus pulangnya tergantung hasilnya. Kalau dapatnya banyak ya jam 10, jam 11 udah masuk. Kadang kalau cuacanya enak sampai sore kalau belum dapet," katanya.
Senada juga dikatakan pengusaha kerang hijau, Sariyah, 53 tahun. Menurut dia, limbah juga menjadi masalah bagi kualitas kerang hijau di tempat budidayanya yang berlokasi di RW 22 Muara Angke itu.
Baca Juga: Diterjang Rob, Aktivitas Kupas Kerang Hijau Muara Angke Tetap Jalan, Produksi 2 Ton per Hari
"Air kotoran masuk ke laut kerang bisa mati. Kadang-kadang mati kan ngaruh (ke penjualan)," tuturnya.
Meskipun pengolahan kerang hijau menghasilkan limbah, namun ia memastikan cangkang kerang hijau yang sudah dikupas tidak dibuang sembarang.
Sariyah sengaja menyiapkan lahan yang cukup luas untuk meletakkan bekas cangkang kerang hijau dan dikumpulkan.
"Kalau saya udah siapin tempat, ada lahannya disiapin," tutur dia.
