CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Perhatian terhadap keberlangsungan hidup serta adat istiadat di Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi mutlak perlu dipertahankan. Kampung Adat Cireundeu merupakan destinasi edukasi dan wisata budaya yang menawarkan pengalaman tentang kehidupan tradisional Sunda.
Kampung Adat Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, dihuni 50 kepala keluarga atau 800 jiwa yang sebagia besar bermata pencaharian bertani ketela. Kampung Adat Cireundeu memiliki luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian dan 4 hekatre untuk pemukiman.
Sebagian besar penduduknya memeluk dan memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan hingga saat ini. Selalu konsisten dalam menjalankan ajaran kepercayaan serta terus melestarikan budaya dan adat istiadat yang telah turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Dalam upaya mempertahankan kelestarian kebudayaan, Pemerintah Kota Cimahi menggelar Cireundeu Festival 2025. Sebuah perayaan budaya tahunan bertemakan "Mewarisi Tradisi Merawat Generasi” yang memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, Sabtu, 15 November 2025.
Baca Juga: Adhitiya Yudisthira Dorong Generasi Muda Cimahi Siap Sambut Indonesia Emas 2045
Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi dengan masyarakat adat, yang juga terdiri dari Pokdarwis Dewitapa, serta didukung akademisi dari UPI Bandung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menegaskan, pentingnya keberlanjutan budaya lokal sebagai identitas dan warisan yang perlu diturunkan kepada generasi muda.
"Tema tersebut sekaligus mencerminkan karakter Kampung Adat Cireundeu, yang selama lebih dari satu abad mempertahankan tradisi leluhur mulai dari pola hidup sederhana, filosofi pangan berbasis singkong, hingga berbagai ritual budaya yang dijaga secara turun-temurun," kata Ngatiyana.
Festival yang berlangsung satu hari ini menampilkan berbagai potensi budaya, tradisi, dan kreativitas masyarakat. Adapun rangkaian acaranya meliputi Upacara Adat, Helaran Dongdang yang melibatkan 15 kelurahan, pagelaran Sisingaan dari Kabupaten Subang, pertunjukan angklung buncis, pameran interaktif Etnostem budaya Sunda, exhibition permainan tradisional, gelar produk kuliner khas Cireundeu yang dapat dinikmati secara gratis, hingga pagelaran wayang golek sebagai acara puncak.

Ngatiyana menyampaikan, bahwa Cireundeu Festival bukan sekadar agenda budaya, melainkan, wujud komitmen pemerintah daerah menjaga kearifan lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis tradisi.
Tak hanya itu, ia pun menegaskan bahwa kekayaan adat Cireundeu harus terus dirawat sebagai bagian dari identitas Kota Cimahi.
"Gotong royong, kesederhanaan, dan kemampuan masyarakat Cireundeu menjaga tradisinya adalah kekuatan besar yang harus kita pelihara. Di sini bukan hanya budaya yang dijaga, tetapi juga ketahanan pangan melalui pemanfaatan hasil bumi lokal. Ini warisan yang sangat berharga," tuturnya.
Ia menyebutkan, festival ini merupakan hajat seluruh warga Cimahi, bukan hanya milik Kampung Adat Cireundeu. Pelibatan banyak unsur masyarakat menjadi bukti bahwa budaya adalah ruang kebersamaan yang menyatukan seluruh lapisan.
"Ini artinya dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat. Jadi itulah semangat yang ingin kita hidupkan melalui festival ini,” ucap dia.
Ia berharap Cireundeu Festival tidak hanya diselenggarakan sekali dalam setahun, tetapi menjadi agenda rutin agar generasi muda semakin dekat dengan budaya bangsa dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi lokal.
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat adat Cireundeu dan warga Kota Cimahi dapat terus mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar tradisi yang diwariskan turun-temurun tidak hilang atau tergantikan oleh budaya baru.

Pemerintah Kota Cimahi berharap bahwa melalui pengalaman langsung, anak-anak dan remaja dapat memahami bahwa budaya tradisional tidak kalah relevan dengan perkembangan zaman, bahkan memiliki potensi global jika dikelola dengan kreatif.
"Melalui gelaran ini menjadi bukti komitmen kami untuk terus mendukung keberlanjutan program pelestarian budaya, memperluas kolaborasi lintas sektor, serta mengembangkan wisata adat berkelanjutan," tuturnya.
Penyelenggaraan Cireundeu Festival 2025 digelar untuk menjaga akar budaya sekaligus membuka ruang bagi kreativitas generasi masa depan.
Berikut daftar pemenang Helaran Dongdang Cireundeu Festival Tahun 2025.
- Juara 1 Kelurahan Cipageran
- Juara 2 Kelurahan Leuwigajah
- Juara 3 Kelurahan Baros
- Juara Harapan 1 Kelurahan Karang Mekar
- Juara Harapan 2 Kelurahan Cigugur Tengah
- Juara Harapan 3 Kelurahan Setiamanah. (gat)
