"Gotong royong, kesederhanaan, dan kemampuan masyarakat Cireundeu menjaga tradisinya adalah kekuatan besar yang harus kita pelihara. Di sini bukan hanya budaya yang dijaga, tetapi juga ketahanan pangan melalui pemanfaatan hasil bumi lokal. Ini warisan yang sangat berharga," tuturnya.
Ia menyebutkan, festival ini merupakan hajat seluruh warga Cimahi, bukan hanya milik Kampung Adat Cireundeu. Pelibatan banyak unsur masyarakat menjadi bukti bahwa budaya adalah ruang kebersamaan yang menyatukan seluruh lapisan.
"Ini artinya dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat. Jadi itulah semangat yang ingin kita hidupkan melalui festival ini,” ucap dia.
Ia berharap Cireundeu Festival tidak hanya diselenggarakan sekali dalam setahun, tetapi menjadi agenda rutin agar generasi muda semakin dekat dengan budaya bangsa dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi lokal.
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat adat Cireundeu dan warga Kota Cimahi dapat terus mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar tradisi yang diwariskan turun-temurun tidak hilang atau tergantikan oleh budaya baru.

Pemerintah Kota Cimahi berharap bahwa melalui pengalaman langsung, anak-anak dan remaja dapat memahami bahwa budaya tradisional tidak kalah relevan dengan perkembangan zaman, bahkan memiliki potensi global jika dikelola dengan kreatif.
"Melalui gelaran ini menjadi bukti komitmen kami untuk terus mendukung keberlanjutan program pelestarian budaya, memperluas kolaborasi lintas sektor, serta mengembangkan wisata adat berkelanjutan," tuturnya.
Penyelenggaraan Cireundeu Festival 2025 digelar untuk menjaga akar budaya sekaligus membuka ruang bagi kreativitas generasi masa depan.
Berikut daftar pemenang Helaran Dongdang Cireundeu Festival Tahun 2025.
- Juara 1 Kelurahan Cipageran
- Juara 2 Kelurahan Leuwigajah
- Juara 3 Kelurahan Baros
- Juara Harapan 1 Kelurahan Karang Mekar
- Juara Harapan 2 Kelurahan Cigugur Tengah
- Juara Harapan 3 Kelurahan Setiamanah. (gat)
